Friday 4 October 2013

Kebutuhan Energi Meningkat, Presiden RI Tawarkan Investor RRT Kembangkan Panas Bumi

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (foto: abror/presidenri.go.id)
JAKARTA – Permintaan akan energy terus tumbuh seiring meningkatnya kebutuhan. Untuk mengantisipasi hal tersebut Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono menawarkan Pemerintah Republik rakyat Tiongkok (RRT) beserta pelaku usaha yang mendampinginya untuk menanamkan investasinya di sektor panas bumi dan  sumber-sumber energy baru terbarukan lainnya.

“Pengembangan bidang energi di Indonesia juga memerlukan investasi yang cukup besar. Untuk periode tahun 2013 hingga tahun 2030, Indonesia akan mengalami peningkatan tajam permintaan untuk sumber daya energi. Pada tahun 2030,” ujar Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, di acara Indonesia-China Business Luncheon di Jakarta, Kamis (3/10/2013).

Presiden memperkirakan pasar energi akan mencapai USD 270 milyar, untuk itu terbuka peluang untuk pengembangan kerjasama dibidang energi, baik energi panas bumi yang masih sangat potensial untuk digali maupun energi terbarukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
“Bersama dunia usaha Indonesia baik di pusat maupun daerah, kalangan dunia usaha Tiongkok dapat melakukan kerjasama yang tepat dan saling menguntungkan. Kerjasama yang dapat mempercepat pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Presiden.

Pemerintah Indonesia terus meningkatkan kualitas pelayanan bagi para investor mitra dagang termasuk dari Tiongkok. Berbagai kendala yang selama ini kerap muncul seperti prosedur administrasi dan perijinan, peraturan investasi, dan kurangnya informasi terus kita perbaiki. “Pintu kami terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin berinvestasi di Indonesia dan menjadikan Indonesia basis produksi regional, baik untuk memasuki pasar dikawasan ini maupun kawasan lainnya, “ imbuh Presiden.

“Mari kita bangun jaringan diantara kedua negara agar kemitraan kita bertambah kuat, kemitraan yang semangat positifnya dapat dirasakan oleh rakyat kedua negara, kemitraan yang adil dan menjanjikan kemakmuran bersama, kemitraan diantara kemitraan stretgis yang memiliki tujuan yang besar dan mulia untuk jangka waktu yang panjang,” ucap Presiden.


Sumber: esdm

No comments:

Post a Comment