Tuesday 10 July 2018

Korban Meninggal Akibat Banjir Dan Longsor Naik Hingga Lebih dari 110

Banjir dan Longsor di bagian Barat Jepang. Foto: NHK World

Jepang (NHK), Para pejabat di Jepang mengatakan, hingga Senin, 9 Juli 2018 pukul 18:30 waktu Jepang, angka kematian akibat banjir dan longsor karena curah hujan tertinggi di bagian barat negeri, telah mencapai 115 jiwa, sementara 2 orang ditemukan dalam keadaan jantung dan paru berhenti. Pihak otoritas mengatakan 61 lainnya hilang.

Provinsi Hiroshima adalah kawasan yang terdampak paling parah, dengan 44 orang dilaporkan meninggal. Korban meninggal juga dilaporkan di provinsi-provinsi Okayama, Ehime, Kyoto, Yamaguchi, Fukuoka, Kagoshima, Hyogo, Shiga, Gifu, Kochi dan Saga. Para pejabat mengatakan, angka kematian mungkin meningkat karena tingkat kerusakan penuh masih belum diketahui.

Upaya Maksimal Dikerahkan

Upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di kawasan luas Jepang barat, menyusul curah hujan tertinggi. Menteri Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan kepada para wartawan pada hari Senin (09/07/2018), bahwa sekitar 73.000 personel dan 70 helikopter terlibat dalam operasi.

Para petugas Pasukan Bela Diri (SDF) Jepang dan Pasukan Penjaga Pantai terlibat. Demikian juga personel dari kepolisian dan pemadam kebakaran dari penjuru negeri.

Suga mengatakan, upaya untuk memasok makanan dimulai pada hari Senin di pusat-pusat evakuasi pada kawasan yang terdampak parah. Ia menambahkan para anggota SDF mengantarkan air di daerah yang lebih luas. Suga mengatakan kelompok survei pemerintah akan menentukan apa yang diperlukan pada kawasan terdampak di provinsi Okayama dan Hiroshima.

Waspadai Longsor dan Sengatan Panas

Sementara Badan Meteorologi Jepang menyarankan agar warga di daerah yang terkena hujan lebat untuk tetap waspada terhadap tanah longsor dan sengatan panas.

Curah hujan yang mencapai rekor di Jepang barat dan tengah terjadi sejak Kamis sampai Minggu, memicu tanah longsor dan banjir.

Peringatan darurat hujan lebat di 11 provinsi telah dicabut. Badan Meteorologi meyakini bahwa musim hujan telah berakhir di sebagian besar wilayah Jepang, namun warga di daerah yang terdampak harus tetap hati-hati karena tanah belum dapat menyerap air selama beberapa waktu.

Cuaca yang menyengat kembali terjadi di daerah yang terkena bencana pada Senin (09/07/2018). Suhu 35,9 derajat tercatat di Kota Hita, provinsi Oita.

Petugas cuaca mengatakan warga yang berada di tempat pengungsian darurat dan mereka yang terlibat dalam tugas penyelamatan harus melakukan pencegahan terhadap sengatan panas. ***

Editor: Freddy Ilhamsyah PA

No comments:

Post a Comment