Menteri ESDM Sudirman Said menjawab wartawan di lingkungan Istana
Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/11) sore. Foto Humas Setkab RI
|
JAKARTA, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said
telah melaporkan hasil audit forensic terhadap PT Pertamina Energy Trading Ltd
(Petral) yang dilakukan oleh perusahaan auditor asal Australia, Kordamentha
kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Laporan ini dilakukan Sudirman di
sela-sela dirinya melaporkan hasil kunjungan kerja ke beberapa negara di Timur
Tengah.
“Memang sejak awal beliau (Presiden, red) mengatakan harus ada
improvement ke dalam manajemen Pertamina. Nah sekarang sudah mulai dilakukan
saya kira. Yang kedua kalau memang ada indikasi pelanggaran hukum ya serahkan
kepada pihak penegak hukum,” kata Sudirman kepada wartawan seusai menghadap
Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jumat (13/11) sore.
Terkait dengan kemungkinan adanya pelanggaran hukum itu, menurut
Sudirman dalam waktu dekat dirinya bersama Menteri BUMN Rini Soemarno akan
berkonsultasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), guna menyampaikan
pemberitahuan secara umum dulu.
“Karena ini kan yuridiksi mereka. Jadi kita sampaikan Informasinya
seperti apa, membiarkan mereka melakukan suatu analisis suatu kajian dan kalau
memenuhi syarat untuk dilakukan penegakan hukum pasti mereka akan melakukan
tindakan,” terang Sudirman.
Mengenai besarnya kerugian negara, Sudirman meyakini nantinya pasti
akan dihitung, pasti akan ada hitungan. Namun ia menjelaskan, jika audit
kemarin tidak dimaksudkan untuk menghitung kerugian negara. “Itu nanti jika KPK
sudah melaporkan, sudah melakukan penyelidikan nanti KPK yang mengumumkan,”
ujarnya.
Menurut Sudirman audit yang dilakukan tahun 2012 itu untuk melihat
apakah sistem itu bekerja. Jadi bukan dimaksudkan untuk melihat laporan
keuangan, ada investigasi. “Nah ini yang investigasi itu tujuan khusus.
Investigasi itu tujuan khususnya ini melihat apakah ada penyimpangan dan
laporannya ada penyimpangan, sehingga tidak relevan melihat itu. Yang penting
ada satu spot waktu terjadi penyimpangan, kemudian dari situ baru dianalisis,”
kata Sudirman.
Dari hasil audit tadi adalah menegaskan jika benar ada mafia migas yang
selama ini terjadi?
Sudirman menegaskan, bahwa audit
ini sebetulnya menjadi pembuktian yang tadinya rumor yang tadinya omongan di
warung kopi menjadi sebuah dokumen dengan metode yang profesional yang bisa
dipertanggungjawabkan.
“Saya kira itu sudah menjadi pembicaraan umum sudah banyak orang tahu
dan nanti pada waktunya dijelaskan lebih detil pada waktunya saya kira sebagian
orang akan mengatakan, ya saya sudah tahu, hanya bedanya dulu pembicaraan di
belakang sekarang sudah ada pembuktiannya,” kata Sudirman Said.
Dwi Soetjipto |
Sebelum ini Direktur Utama
Pertamina Dwi Soetjipto mengaku telah mengantongi hasil audit investigasi
Petral, yang menyoroti karut marutnya tata kelola impor minyak dan gas di Indonesia.
Menurut Dwi, terdapat tiga temuan utama dari audit yang dilakukan
terhadap Pertal. Hasil audit menemukan adanya kebijakan manajemen Pertamina
Energy Service (PES) yang membatasi ruang gerak perusahaan minyak nasional
(NOC) untuk menjadi peserta di dalam pelaksanaan tender pengadaan minyak mentah
dan BBM impor.
Soal Freeport
Sementara itu saat ditanya wartawan mengenai pencatutan nama Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait urusan perpanjangan kontrak
PT Freeport Indonesia, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, dirinya tidak
pernah bilang ada pencatutan.
“Saya tidak pernah bilang pencatutan kan, saya cuma bilang bahwa ada
orang atau tokoh yang menggunakan nama presiden untuk mendapatkan nama
Freeport,” tegas Sudirman.
Menurut Menteri ESDM itu, dirinya sedang menimbang-nimbang juga karena
kan itu orang di parlemen, kemungkinan dirinya harus berkonsultasi dulu dengan
Mahkamah Kehormatan dewan kan.
“Saya akan mendukung mereka. Saya akan berkonsultasi menyampaikan
informasi kepada mereka dan biar mereka yang melakukan review. Mungkin nanti
ada waktunya dicari yang tepat lah,” terang Sudirman.
Cukup terkenal kah pak sosok politisi ini? Dari parpol apa?
(Sudirman said tidak menjawab dan hanya tertawa) Menurut Sudirman dia
tidak memberikan jawaban karena tidak ingin menambahkan polemik.***
Editor: Freddy Ilhamsyah PA
Sumber: Humas Setkab RI
No comments:
Post a Comment