Wednesday 7 January 2015

Harga ICP Desember 2014 Turun Jadi US$ 59,56 per Barel


Pengapalan minyak mentah di perairan lepas pantai Teluk Aru, Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Foto : THNews

JAKARTA, Telukharunews.com - Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan, harga rata-rata minyak mentah Indonesia bulan Desember 2014 berdasarkan perhitungan Formula ICP mencapai US$ 59,56 per barel, turun sebesar US$ 15,83 per barel dari US$ 75,39 per barel pada bulan November 2014.

Sementara harga Minas/SLC pada bulan Desember 2014 mencapai US$ 60,00 per barel, turun US$ 16,33 per barel dari US$ 76,33 per barel pada bulan sebelumnya.

Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang diakibatkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1.       Kekhawatiran pasar terhadap kondisi pasar minyak global yang disebabkan oleh:

a.       Keputusan OPEC untuk mempertahankan kuota produksi sebesar 30 juta barel per hari.
b.      Sekretaris Jenderal OPEC menyatakan bahwa OPEC tidak menetapkan patokan harga minyak mentah dan menolak untuk mengadakan pertemuan darurat.
c.       Menteri Perminyakan UEA menyatakan bahwa pemotongan produksi minyak mentah tidak perlu dilakukan walaupun harga mencapai US$ 40 per barel.

2.       Berdasarkan publikasi OPEC bulan Desember 2014, proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2014 sebesar 91,13 juta barel per hari, turun 0,06 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.

3.       Berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA)-USA, tingkat stok mingguan minyak mentah komersial Amerika Serikat, gasoline dan distillate fuel oil selama bulan Desember 2014 mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan November 2014:

a.       Stok minyak mentah AS di bulan Desember 2014 naik 6,2 juta barel dibandingkan dengan stok bulan November 2014.
b.      Stok gasoline di bulan Desember 2014 naik 20,4 juta barel dibandingkan dengan stok bulan November 2014.
c.       Stok distillate fuel oil di bulan Desember 2014 naik 9,5 juta barel dibandingkan dengan stok bulan November 2014.

4.       Menguatnya nilai tukar Dolar AS dibandingkan dengan mata uang dunia lainnya.

5.       Negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Irak, Iran dan Kuwait menurunkan harga jual (Official Selling Price) minyak mentahnya.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh melemahnya perekonomian Tiong Kok dan menurunnya permintaan dan penggunaan gas oil India.

Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Desember 2014, sebagai berikut:

- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 16,52 per barel dari US$ 75,81 per barel menjadi US$ 59,29 per barel.

- Brent (ICE) turun sebesar US$ 16,36 per barel dari US$ 79,63 per barel menjadi US$ 63,27 per barel.

- Basket OPEC turun sebesar US$ 15,34 per barel dari US$ 75,57 per barel menjadi US$ 60,23 per barel.

Sumber : Ditjen Migas

No comments:

Post a Comment