Sunday 29 December 2013

KINERJA SEKTOR ESDM TAHUN 2013



“Mempertahankan Penerimaan Negara, Mendorong Energi Terbarukan”
JAKARTA, (Telukharunews.com) - Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih menjadi faktor strategis bagi perekonomian nasional. Selain sebagai penopang utama penerimaan negara dalam APBN, juga memasok kebutuhan energi, bahan baku industri, menciptakan lapangan kerja, menarik investasi serta mendorong pertumbuhan daerah. Peran ini pula yang ditunjukkan selama tahun 2013.

Secara umum, untuk sub sektor energi, Kementerian ESDM telah membuat landasan pembangunan sektor energi nasional yang dituangkan dalam Catur Dharma Energi. Program ini terdiri dari Tingkatkan Produksi Migas, Kurangi Pemakaian & Impor BBM, Dorong Masif Pengembangan EBT dan Hemat Energi.

Demikian rangkuman Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik saat memberikan penjelasan kepada wartawan pada acara jumpa pers mengenai Kinerja Sektor ESDM Tahun 2013 hari Jumat (27/12/2013). Pada kesempatan tersebut Menteri ESDM didampingi oleh seluruh Direktur Jenderal dilingkungan Kementerian ESDM serta Sekretaris Jenderal serta sejumlah pejabat dilingkungan Kementerian ESDM. Ungkap Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM, Saleh Abdurrahman dalam Siaran Pers No.63/POSKOM KESDM/2013, Jum’at 27 Desember 2013.

Menteri mengungkapkan pada tahun 2013, perkiraan realisasi penerimaan negara dari sektor ESDM mencapai Rp  398,4 Triliun. Penerimaan sebesar itu terdiri dari penerimaan Migas Rp 252,4 Triliun, Pertambangan Umum Rp 145,1 Triliun dan Panas Bumi Rp 0,87 Triliun. Secara umum Kementerian ESDM telah berusaha bekerja keras untuk mencapai target penerimaan negara.

Dari sisi produksi energi, selama tahun 2013 angka realisasinya mencapai 6,87 juta BOEPD. Terdiri dari realisasi produksi (lifting) minyak bumi sebesar 826 ribu BOEPD, lifting gas bumi sebesar 1.204 ribu BOEPD, dan batubara sebesar 4.841 BOEPD. Sedang realisasi volume BBM bersubsidi 2013 sebesar 46,51 juta KL. Ada penghematan 1,49 juta KL dibanding kuota 48 juta KL.

Selain itu juga disampaikan bahwa untuk menghadapi musim liburan akhir tahun stok BBM Nasional dalam kondisi AMAN. Rata-rata stok pada periode tersebut yaitu Premium 16 hari, Minyak Tanah 81 hari dan Minyak Solar 17 hari, Pertamax 50 hari dan kebutuhan Avtur naik 18 persen. Sedang penyediaan tenaga listrik dalam kondisi pasokan cukup, dimana rata-rata daya mampu pembangkit sebesar 32.476 MW dan beban puncak sebesar 29.791 MW.

Kementerian ESDM juga melakukan antisipasi terhadap bencana geologi. Berdasarkan pemantauan saat ini terdapat 17 gunung api dengan status Waspada, 3 gunung api dengan status Siaga (G. Karangetang, G Lokon dan G Rokatenda). Sedang untuk status Awas ada satu yaitu G Sinabung. Untuk itu telah dibentuk Satgas dan posko ESDM (Posko Pusat KESDM, Posko Pertamina, Posko BPH Migas, Posko PLN dan Posko Geologi) 22 Desember 2013 – 8 Januari 2014.

Pencapaian
Selain itu selama tahun 2013 juga ditandai beberapa pencapai atau realisasi pada kinerja Sektor ESDM yang sangat membanggakan serta akan memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi pelaksanaan pembangunan Sektor ESDM pada tahun-tahun berikutnya.

Sub Sektor Migas
Pada tahun 2013, sub sektor hulu migas ditandai dengan tahun pemboran sehingga decline rate berhasil ditahan. Selain itu juga telah ditandatangani 13 wilayah kerja migas konvensional dan 1 wilayah kerja migas non konvensional (shale gas di Sumbagut/PHE).

Sedang alokasi/penyaluran gas bumi pada tahun 2013, untuk pertama kali realisasi penyaluran gas domestik melampaui ekspor, yaitu sebesar 52%. Artinya porsi ekspor tinggal sebesar 48 persen. Penyaluran gas untuk kebutuhan domestik tersebut terdiri untuk Industri (21 persen) , Listrik (15 persen), Pupuk (8 persen), dan lainnya (8 persen).

Pembangunan SPBG selama tahun 2013 adalah sebanyak 4 buah oleh Direktorat Jenderal Migas di Kalimantan Timur dan satu buan oleh PT PGN di Pondok Ungu, Bekasi yang diresmikan pada 24 Desember 2013. Selain itu selama tahun 2013 juga teah berhasil dilakukan pembangunan sejumlah ruas pipa gas bumi, pelaksanaan konversi ke BBG/LPG serta pembagian 1.518 unit konverter kit di Jabotabek, Jawa Timur, Bali dan Sumatera Selatan.

Sub Sektor Minerba
Selama tahun 2013 pelaksanaan renegosiasi telah menghasilkan  3 KK dan 5 PKP2B yang telah sepakat atas 6 isu strategis renegosiasi dari 34 KK dan 74 PKP2B. Selain itu juga telah diresmikan pabrik Chemical Grade Alumina oleh PT Indonesia Chemical Alumina di Tayan, Kabupaten Sanggau, kalimantan Barat pada 28 Oktober 2013.

Pemerintah konsisten menjalankan amanat UU No. 4 tahun 2009 mengenai larangan ekpsor mineral dalam bentuk raw material dan konsentrat. Sejalan dengan hasil rapat kerja dengan DPR RI tanggal 5 Desember 2013. Namun tetap akan berusaha semaksimal mungkin meminimalkan dampak negatif. Hingga bulan November 2013, dari 178 IUP, sebanyak  25 IUP diantaranya telah mencapai tahap commissioning dalam pembangunan smelter.

Sub Sektor Ketenagalistrikan
Pencapaian penting pembangunan sub sektor ketenagalistrikan pada tahun 2013 adalah tercapainya rasio elektrifikasi menembus angka sebesar 80,4 persen (melampaui target 79,3%). Pencapaian ini menjadi landasan penting untuk pembangunan sub sektor ketenagalistrikan tahun-tahun mendatang dimana pada tahun 2014 rasio elektrifikasi ditargetkan mencapai 81,5 persen.

Jika pada tahun 2013 ada penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 1.175 MW sehingga kapasitas terpasang total menjadi 46.428 MW, maka pada tahun 2014 ditargetkan akan ada penambahan sebesar 4.250 MW. Pada tahun 2013 juga telah dilakukan program Listrik Gratis untuk masyarakat tidak mampu dan nelayan sebanyak 94.230 Rumah Tangga.

Program bauran energi (energy mix) telah menampakan hasil yang menggembirakan. Pada tahun 2013 porsi BBM pada pembangkit listrik menjadi 12,60 persen. Bahkan tahun 2014 ditargetkan menurun menjadi 9,70 persen. Sedang porsi batubara tahun 2013 menjadi 51,54 persen dan ditargetkan naik menjadi 57,24 persen pada 2014.

Sub Sektor EBTKE
Pengembangan dan pembangunan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) menjadi perhatian utama pemerintah. Pada tahun 2013 telah diterbitkan Peraturan Menteri ESDM terkait dengan Feed In Tariff untuk pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan, yaitu FIT untuk PLT Surya Fotovoltaik (Permen No.17/2013), PLT Sampah Kota (Permen No.19/2013).

Selama tahun 2013 secara keseluruhan atau total tambahan pembangkit dari energi terbarukan 2013 adalah 7,73 MW. Terdiri dari PLTMH (1.458 kW), PLTS terpusat (5.275 kW), PLTP Biomassa (1.000 kW).  Untuk tahun 2014 tambahan pembangkit EBT sebesar 74,8 MW berbasis panas bumi, surya terpusat, mikrohidro, biomassa, arus laut, dan gasifikasi batubara.

Sedang produksi Biodiesel menjadi 2,54 juta kL, sebesar 58,5 persen masih diekspor. Diharapkan ekspor akan menurun dengan penerapan mandatori biodiesel. Pada 2014 diharapkan produksi biodiesel mencapai 3,2 juta kL dan bioetanol sebesar 173 ribu kL. Pada 2014 akan dilaksanakan COD proyek panas bumi pertama hasil dari program percepatan pembangunan pembangkit listrik tahap II, yaitu PLTP Patuha.

Bidang Geologi
Pada tahun 2013 pembangunan bidang Geologi telah menghasilkan peta potensi bencana geologi untuk 60 wilayah, untuk tahun 2014 direncanakan dihasilkan untuk 70 wilayah. Selain itu juga telah dibangun Database Mineral ASEAN. Kementerian ESDM bertindak selaku pengelola database yang bisa diakses oleh seluruh negara ASEAN ini.

Sedang penyediaan Sarana Air Bersih Bagi Masyarakat di Daerah Sulit Air telah berhasil dilakukan pemboran pada 190 titik dengan jumlah Desa Tertinggal/Sulit Air sebanyak: 28.614 desa, jumlah debit air yang dihasilkan: 2 Liter/dtk (rata-rata) yang mampu melayani sekitar 1,8 juta jiwa/hari. Jika dihitung dari 2005 hingga 2013 sudah dilakukan pemboran sebanyak 1.052 titik. Tahun 2014 ditargetkan pemboran pada 200 titik.

Bidang Litbang
Bidang Penelitian dan Pengembangan, Kementerian ESDM pada 2013 telah berhasil menyelesaikan konstruksi prototype Rig CBM tipe 350 Hp hasil rancang bangun Balitbang ESDM. Selain empat (4) karya Balitbang KESDM masuk dalam 150 novasi paling prospektif tahun 2013 di Indonesia yaitu Rekayasa Instrumentasi Geofisika High Resolution Mini Seismic Data Acquisition System (HR MS-DAS), Formulasi Gemuk Lumas Peralatan dan Mesin Pertanian (ALSINTAN), Gasifier Batubara dan Biomas untuk Industri Kecil-Menengah dan Co-Firing Batubara-Biomassa menggunakan Pembakar Siklon Sederhana untuk Industri Kecil dan Menengah. (fi)

No comments:

Post a Comment