Sunday 10 April 2011

Nasib Nelayan Pukat Jaring Tradisional Memperihatinkan


THNews.com|Pangkalansusu

Kondisi matapencarian nelayan Pukat Jaring Tradisional Kelurahan Beras Basah, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara sejak beberapa bulan terakhir sungguh memperihatinkan. Ungkap Ketua Kelompok Nelayan ”Pukat Senja”, Budiman (55) kepada TelukHaruNews.com, Sabtu (9/4’11).

Menurut Budiman, saat ini penghasilan mereka sekitar Rp30 ribu perhari. Bila ada udang swallow, penghasilan mereka bisa mencapai rp200.000,-, dan bila dipotong biaya operasional, hasilnya tinggal rp100.000,- Itupun dibagi empat orang.

Menyinggung tentang bantuan dari pemerintah, dalam hal ini, Dinas Perikanan, Ketua Kelompok Nelayan “Pukat Senja” menyebutkan, sampai hari ini pihaknya tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, padahal sudah 2 kali mereka mengajukan proposal kerambah apung, tapi tidak ada tanggapan dari Dinas Perikanan setempat.

“Sedangkan untuk kelompok nelayan Putra Bahari dibantu, kami tidak. Padahal proposal kami diterima oleh Dinas Perikanan bersama proposal kelompok nelayan Putra Bahari. Inikan tidak adil,” katanya.

Keramba ikan Kerapu di Pulau Sembilan

Sangat disayangkan, masih menurut Budiman, beberapa tahun lalu bantuan dari pihak Dinas Perikanan setempat, sampai saat ini tidak pernah dimanfaatkan sehingga rusak. Sebab bantuan tersebut diberikan bukan kepada nelayan asli

Budiman pernah menyampaikan kepada Dinas Perikanan setempat, bahwa kelompok Pukat Senja adalah nelayan asli, sedangkan kelompok lainnya tidak semuanya nelayan asli. “Kalau pihak Dinas Perikanan tidak percaya, silahkan datang ke TKP, kami siap membuktikannya,” ujar Ketua kelompok Pukat Senja.

Saat ini kelompok nelayan “Pukat Senja” yang dibentuk beberapa tahun lalu kini anggotanya tercatat sekitar 100 nelayan yang berdomisili di Kelurahan Beras Basah.

Oleh sebab itu, kami mengharapkan perhatian dari pihak Dinas Perikanan setempat untuk membantu kami, karena sejak 40 tahun lalu sampai saat ini kami tidak pernah merasakan bantuan dari pemerintah.

“Dulu alasannya harus membentuk kelompok, tapi ketika kami sudah membentuk kelompok nelayan Pukat Senja I dan Pukat Senja II, bantuan yang diharapkan juga tidak pernah ada,” kata Budiman.

Harapan mereka, apabila ada bantuan dari pemerintah, maka mereka akan fokus ke petani kerambah di pesisir pantai Kecamatan Pangkalansusu. Sedangkan kegiatan memukat akan dijadikan usaha sampingan.(Januar Putra)

No comments:

Post a Comment