Sunday 12 September 2010

TERPIKAT KEMILAU DUNIA PESONA SURGA HILANG

TERPIKAT KEMILAU DUNIA, PESONA SURGA HILANG

Oleh : Someone Who Loves Jesus Very Much

Pada suatu ketika di tahun 1988, dikisahkan ada seorang pria berkebangsaan Iran bernama Merhan Karimi Nasseri, dicabut kewarganegaraannya ketika menaiki pesawat terbang menuju Paris. Paspornya diambil. Tanpa bukti kewarganegaraan, setiba di Paris ia tidak diizinkan meninggalkan bandara. Selama 11 tahun dia tinggal di terminal, mandi di toilet bandara dan hidup dari bantuan staf bandara.

Pada tahun 1999, pemerintah Prancis akhirnya memberinya izin untuk tinggal dan bekerja di Paris. Sekarang dia menjadi orang bebas pergi ke manapun. Namun anehnya, ia tetap memilih tinggal di terminal bandara karena sudah terlanjur betah tinggal di situ. Setelah dibujuk selama beberapa hari akhirnya dia baru mau beranjak dari terminal bandara.

Sebab, sebesar dan sebagus apapun terminal bandara itu, jelas bukan rumah. Begitu juga dunia ini bukan rumah masa depan yang abadi. Kita tinggal di dunia hanya sementara yang kalau diibaratkan sebagai sebuah rumah, kita cuma menumpang di rumah tersebut yang berarti setiap saat bisa diusir, sebab bukan milik kita.Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini ” ( 1 Petrus 1: 17 ).

Berkaitan dengan hal itu, Rasul Paulus mengingatkan, bahwa kita adalah warga surga. Kita tinggal di dunia hanya sementara. Oleh sebab itu kita jangan sampai terjerat dengan daya tarik dan kenikmatan atau lebih mementingkan kehidupan duniawi yang sifatnya hanya sementara ketimbang kepentingan surgawi. Yang kita kejar hanya soal makanan, keuntungan, kenikmatan, kemewahan, kehormatan dan jabatan. Padahal semuanya itu tidak kekal. Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya “ ( 1 Yohanes 2:15-17 ).

“ Karena kewargaan kita ada di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya ” ( Filipi 3:20-21 )

Sebagai warga surga, seharusnya cara hidup kita harus berbeda, bukan hanya mengejar hal-hal yang bersifat sementara. Akan tetapi kita harus fokus pada hal-hal yang bersifat kekal, seperti kasih sayang, kebenaran dan keadilan. Orang-orang yang  terlalu dekat dengan hal-hal duniawi akan takut meninggalkan dunia ini, apabila saatnya tiba.

Sebab segala hal keduniawian yang telah terlanjur digenggam erat akan sangat sulit dilepaskan. Oleh sebab itu, bersyukurlah jika Tuhan izinkan kita mengalami kehilangan, baik hartabenda, kenikmatan, kemewahan dan jabatan ataupun orang yang kita kasihi. Peristiwa itu seharusnya menyadarkan kita bahwa kesemuanya itu bukanlah milik kita dan dunia juga bukan rumah kita. Semuanya fana dan akan lenyap dalam seketika atas kuasa Tuhan. Saat hati terpikat oleh silaunya dunia, maka surga tidak lagi tampak mempesona.

Alangkah bahagianya kita setelah mengetahui bahwa Tuhan Yesus adalah Sang Juru Selamat umat manusia. Artinya apa ? Jelas bahwa kita masih berpeluang untuk diselamatkan oleh Tuhan Yesus, seperti Merhan Karimi Nasseri yang telah diselamatkan oleh staf terminal bandara.

Pada suatu ketika kita pasti akan berada dalam ketakutan yang tersembunyi, dan celakanya lagi justru yang ditakuti itu menimpa diri kita. Itu tidak lebih hanya sebagai cobaan yang harus kita hadapi. Hal itu sudah dijelaskan dalam surat Ayub 3:25-26  “ Karena yang kutakutkan itulah yang menimpaku, dan yang kucemaskan itulah yang mendatangi aku. Aku tidak mendapat ketenangan dan ketentraman ; aku tidak mendapat istirahat, tapi kegelisahanlah yang timbul.”

Yang kemudian jadi pertanyaan, kenapa kita mengalami pencobaan, ada yang ringan dan ada pula yang berat. Siapa yang mau kita salahkan ! Tuhan ? Jawabannya ada di bawah ini :

Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata, percobaan ini datang dari Allah. Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat dan IA sendiri tidak mencobai siapapun, tetapi  tiap-tiap orang dicobai  oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya” ( Yakobus 1:13-14 )

“ Orang-orang muda menjadi lelah  dan lesu. Teruna-teruna jatuh tersandung, tapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru : mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka  berjalan dan tidak menjadi lelah, ” ( Yesaya 40:30-31 )

Keletihan fisik tidak sulit untuk ditanggulangi, tapi letih dan lesu secara rohani / jiwa sungguh-sungguh berbahaya.

Amsal 24:10 “ Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu ” Mungkin kita berkata “ Ah, saya sudah berdoa dan nunggu selama 10 tahun tapi tidak ada perubahan. Suami saya tetap seorang pemabuk, kasar dan suka menganiaya saya.” Ada lagi yang bilang, “ Saya sudah berdoa selama 6 tahun, tapi tidak melihat adanya jalan ke luar dalam keuangan saya dan juga keluarga saya. Bisnis saya hancur ! Untuk apa saya percaya dan berharap lagi ? Semua sudah buntu, sia-sia dsbnya. Tuhan ingin kita bertekun dan percaya sampai akhir, sekalipun kita BELUM melihatnya. (Yohanes 20:29.) Tuhan ingin kekuatan kita diperbaharui setiap hari. Kekuatan itu hanya kita jumpai saat kita menantikan DIA dan mengalami perjumpaan dengan Nya. DIA lah jawaban atas semua persoalan dan kebutuhan kita. Pada Tuhan Yesus ada kasih, kekuatan, sukacita, dan damai sejahtera. Bagi orang yang belum sungguh-sungguh kepada Tuhan, apalagi yang belum percaya, goncangan dibiarkan supaya mereka mencari Tuhan dan diselamatkan.

Tidak ada lagi hal yang dapat kita andalkan yang dapat kita percayai selain Tuhan Yesus. Sebab firman-Nya berkata : “…maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman…” ( 2 Petrus 2 : 9 ). Betapa mengerikan kalau kita sampai menjadi orang yang disimpan untuk disiksa pada hari penghakiman.

Oleh sebab itu kita harus senantiasa berseru kepada Allah sebagaimana diterangkan dalam Mazmur 55:17-18 :“ Tetapi aku berseru kepada Allah, dan Tuhan akan menyelamatkan aku di waktu petang, pagi dan tengah hari; aku cemas dan menangis ; dan Ia mendengar suaraku.”

Yesus adalah Tuhan atas segalanya. “ Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku ? ” ( Yesaya 66:1 )

Akhir kata, saudara-saudari sekalian marilah kita terus berpegang pada janji-NYA :

“ Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya “ . ( Wahyu 3 : 21 ) Amen.

Note : COOL/PA setiap hari sabtu pukul 17.00 di rumah keluarga Edward, Inge S. Purwita dan Bryan di Jalan Pinang Merah V/6, Pondok Indah – Jakarta Selatan.

Pintu terbuka lebar bagi yang ingin bergabung.

No comments:

Post a Comment