Friday 3 September 2010

Sekilas Tentang Keberadaan Pipa Loading 30 Inci Jalur Terminal Pusat Penampungan Produksi - Teluk Kerang

Oleh : Freddy Ilhamsyah PA

Terkait dengan kemelut keberadaan pipa loading diameter 30 inci yang berada di tepi jalan jalur Simpang Sungai Siur sampai ke simpang crossing ke arah proyek PLTU, maka penulis coba menyampaikan riwayat singkat tentang keberadaan pipa loading 30 inci dimaksud sebagai bahan masukan untuk para pihak terkait sebagai berikut :

Sebagai salah satu daerah Eksplorasi dan Produksi minyak dan gas bumi yang tertua di Indonesia, peninggalan BPM (Bataafsche Petroleum Maatschappij) yang diaktifkan kembali dari puing-puing besi tua sisa Perang Dunia-II, PT Permina yang dipimpin oleh dr. Ibnu Sutowo selaku Direktur Utama beserta Mayor Hariyono (staf urusan logistik), Mayor S.M. Geudong (staf urusan keuangan), Kapten Affan (staf urusan administrasi), Ir. Soediono (staf urusan produksi) dan Awan Sunarjo (urusan perkapalan). Dengan kelompok kecil inilah PT Permina mulai beroperasi walau belum secara maksimal.

Modal awal PT Permina selain yang diperoleh dari subsidi pemerintah sebesar Rp 10 juta, juga didapat dari hasil ekspor perdana minyak mentah pada tanggal 24 Mei 1958 melalui Pelabuhan Pangkalansusu (anno 1892) dengan mempergunakan kapal tanker MT Shozui Maru Minyak mentah yang diangkut MT Shozui Maru (3000 DWT) sebanyak 1.700 ton senilai sekitar US$ 30.000,- Kapal tanker ukuran ini dipergunakan karena ketidakpastian mengenai keadaan alur pelayaran di perairan Teluk Haru yang diperkirakan masih banyak terpendam benda-benda reruntuhan sisa Perang Dunia II.

Ketika produksi minyak mentah (crude oil) di lapangan Pangkalansusu dan sekitarnya terus meningkat dan mengingat bahwa Pelabuhan Khusus Pangkalansusu tidak dapat dimasuki oleh ocean tanker, maka pada tahun 1969 dibangun transmisi jalur pipa loading berdiameter 30 inci termasuk SBM (Single Bouy Mooring) di lepas pantai Teluk Aru selesai pembangunannya pada tahun 1970.

Sejak itu, pengiriman minyak mentah yang berasal dari lapangan Pangkalansusu (Langkat - Sumatera Utara) dan lapangan Rantau (Aceh Tamiang - Nanggroe Aceh Darussalam) untuk kilang BBM di Kalimantan (Lawi-lawi) atau kilang BBM lainnya di pulau Jawa dilakukan dengan mempergunakan kapal tanker ukuran besar melalui SBM.

[caption id="attachment_136" align="aligncenter" width="600"]Penggantian pipa loading berdiameter 30 inci yang berada di tepi badan jalan mulai dari Simpang Sei Siur sampai ke Teluk Kerang kondisi sebagian besar pipa tersebut sudah tua (anno 1969). Penggantian pipa loading berdiameter 30 inci yang berada di tepi badan jalan mulai dari Simpang Sei Siur sampai ke Teluk Kerang kondisi sebagian besar pipa tersebut sudah tua (anno 1969).[/caption]Dalam periode 1970 sampai tahun 2007, pipa berusia 39 tahun itu hanya beberapa kali mengalami perbaikan dan penyisipan pipa yang telah korosif (karatan & bopeng), dan dikawatirkan dapat berdampak terjadinya kebocoran serta pencemaran lingkungan hidup. Penggantian dan penyisipan pipa loading tersebut diantaranya dilakukan pada tahun 2003 di HM 07 sampai HM 11 sepanjang 500 meter. Tahun 2005, penyisipan di HM 104 sampai HM 109 sepanjang 600 meter, dan pada tahun 2007 juga telah dilakukan penggantian/penyisipan pipa yang korosif sepanjang 500 meter, yaitu di HM 84 sampai HM 87,5 (350 meter), HM 129 sampai HM 129,5 (50 meter), dan HM 131 sampai HM 132 (100 meter). Total pipa loading line yang sudah disisip adalah sepanjang 1.600 meter. Sementara jalur transmisi pipa loading line mulai dari Terminal Loading sampai ke tepi pantai Teluk Kerang tercatat sepanjang sekitar 13,2 km (13.200 meter). Dengan demikian berarti masih ada tersisa sepanjang 17.800 meter lagi pipa berusia 39 tahun (1970-2009).

Atas dasar tersebut, maka tidak berkelebihan apa bila PT Pertamina EP Field Pangkalan Susu mempunyai perhatian dan kekuatiran khusus terhadap keselamatan dan keamanan pipa loading line berdiameter 30 inci yang berada di darat maupun yang berada di dasar laut perairan lepas pantai Teluk Aru (Aru Bay), Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.-

Pangkalansusu, akhir April 2009

No comments:

Post a Comment