Tuesday 5 July 2016

Keputusan Investasi Final Pembangunan Train 3 LNG Tangguh Ditetapkan


Fasilitas Kilang LNG Tangguh di Papua Barat. Foto SKK Migas

JAKARTA,  Mitra kontrak bagi hasil pada proyek gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) Tangguh di Papua Barat telah mengumumkan keputusan investasi final atau final investment decision (FID) untuk pembangunan Train 3 dengan investasi mencapai US$8 miliar. Keputusan ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/7).

Proyek Kilang LNG Tangguh Train 3 ini dioperasikan oleh BP Berau Ltd sebagai kontraktor mitra utama SKK Migas yang memegang saham mayoritas, yakni 37,16%. Terdapat enam kontraktor mitra Tangguh lainnya yang digandeng BP, yakni: MI Berau BV (16,30%), CNOOC Muturi Ltd (13,90%), Nippon Oil Exploration (Berau) Ltd (12,23%), KG Berau/KG Wiriagar (10,00%), Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc (7,35%), dan Talisman Wiriagar Overseas Ltd (3,06%).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan adanya FID ini menandai dilanjutkannya proyek hulu migas di kawasan tersebut. Kehadiran Train 3 ini diproyeksikan menyumbang tambahan 3,8 million tons per annum (mtpa) terhadap kapasitas produksi Kilang LNG Tangguh, sehingga total kapasitas kilang akan menjadi 11,4 mtpa.

“Ini sebuah milestone bagi industri hulu migas Indonesia. Terlebih-lebih, ini sejalan dengan visi ‘Membangun Indonesia dari Timur’-nya Nawacita,” ungkap Sudirman.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan Kilang LNG Tangguh Train 3 ini berkontribusi mendukung program kelistrikan 35.000 megawatt (MW). Sebesar 75 persen dari produksi LNG tahunan dari proyek ini akan dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ini setara dengan 3.000 MW listrik bagi Indonesia.

“Proyek ini juga untuk memenuhi kebutuhan gas bagi kelistrikan di Provinsi Papua Barat hingga 20 mmscfd,” ungkap Amien.

Kehadiran proyek ini juga akan menggerakkan sektor-sektor lainnya, karena sekitar US$1,3 miliar pengadaan barang dan jasa akan dipasok oleh perusahaan nasional.

“Pekerjaan pengembangan Sumur Tangguh ini akan menggunakan kandungan lokal sebesar 35 persen, antara lain dari sektor pekerjaan sipil, mesin, elektro, hingga kelautan.” ujar Amien.

Proyek Kilang LNG Tangguh mencakup tiga blok wilayah kerja, yakni Berau, Muturi dan Wiriagar. Train 3 menambah 2 anjungan lepas pantai, 13 sumur produksi baru, dermaga LNG baru, dan infrastruktur pendukung lainnya. Pekerjaan engineering, procurement and construction (EPC) diharapkan dilakukan pada kuartal ketiga tahun ini, yang dilanjutkan dengan masa konstruksi.

“Operasi diharapkan dapat dimulai pada 2020,” ungkap Amien.

Editor: Freddy Ilhamsyah PA
Sumber : SKKMigas

No comments:

Post a Comment