Wednesday 6 October 2010

Pertamina Siapkan Seratusan Petugas Intelijen

Oleh : Freddy Ilhamsyah PA

Pertamina kini telah menyiapkan seratusan bahkan lebih petugas “Intelijen” untuk memantau gerak-gerik para pesaingnya dengan aplikasi Marketing Intelligent (sistem pemasaran yang cerdas) , karena sejak bergulirnya Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang kemudian disusul munculnya Undang-undang No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang telah mempreteli hak monopoli Pertamina di sektor hulu dan hilir, Pertamina sudah mengendus bakal terjadi persaingan bisnis yang seru di sektor migas.

Apalagi ketika dinyatakan bahwa terhitung mulai tanggal 1 Januari 2010, SPBU asing atau non pemerintah sudah dibenarkan untuk mendistribusi atau memasarkan BBM bersubsidi di Indonesia, misalnya, PT Aneka Kimia Raya Corporindo Tbk (AKR), PT Elnusa Tbk, PT Petronas Niaga Indonesia, PT Shell Indonesia, dan PT Total Oil Indonesia.

Walaupun begitu Pertamina, khususnya Pertamina Pemasaran BBM Retail Region-I tidak gentar dalam menghadapi para pesaingannya karena perusahaan plat merah itu sudah mempersiapkan sejumlah strategi untuk mempertahankan predikat market leader dalam bisnis retail BBM.

Namun keberadaan SPBU Petronas di jalan Juanda, dekat Bandara Polonia Medan, telah menggusarkan pihak Hiswana Migas (Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi) di daerah ini jadi gusar termasuk kalangan DPRD dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang menyesalkan, kenapa perusahaan asing diberi kesempatan menjual BBM bersubsidi.

Untuk menghadapi para pesaingnya, Pertamina bertindak secara serius, ini dibuktikan bahwa perusahaan itu telah menyiapkan seratusan bahkan bisa di atas seribuan petugas marketing intelligent retail untuk mengamati setiap gerak-gerik aktivitas para rival bisnisnya, khususnya di sektor hilir migas. Hal ini dilakukan mengingat bahwa persaingan bisnis hilir migas yang pada tahun 2001-an baru menjadi pembicaraan prediksi yang hangat, kini sudah nyata dirasakan. Sebagai contoh dengan munculnya beberapa pesaing di sektor retail (SPBU) seperti di Jakarta, Surabaya dan Medan yang tidak tertutup kemungkinan akan merambah ke kawasan lainnya.

Saat ini sudah dirasakan bahwa dalam pemasokan BBM maupun Pelumas ke industri seperti pertambangan, energi, bahkan perhotelan, pesaing makin kencang menggrogoti pangsa pasar. Baik dari sisi volume, jumlah customer (pelanggan) maupun sebaran geografis.

Oleh sebab itu setiap aktivitas pergerakan pesaing akan berpengaruh terhadap Pertamina, sehingga perlu diketahui, dievaluasi dan ditindaklanjuti secara dini dengan suatu strategi dan program yang tepat. Akan tetapi untuk mendapatkan data/informasi terkait pesaing dan kondisi lapangan secara cepat, bukanlah hal yang mudah.

Atas dasar itu, maka Pertamina melalui Devisi Perencanaan Strategis Bagus M&T bekerjasama dengan CSS (Corporate Shared Sercive) telah membentuk semacam pusat pengendali komunikasi dengan mengembangkan sebuah sistem yang didesain untuk menangani proses pengiriman, validasi, pengolahan sampai pendistribusian data atau informasi pesaing secara cepat dan mudah melalui fasilitas broadcast sms dan internet.

Menurut pihak CSS, seperti yang disiarkan Media Pertamina edisi 28 Juni 2010, melalui sistem itu, komunikasi antar pihak terkait dengan strategi dan eksekusi pemasaran dari Sales Representatif, Sales Area Manager, Vice President sampai Deputi Direktur dapat dilakukan secara cepat dan mudah.

Semua data aktivitas pesaing di seluruh Indonesia yang telah dikumpulkan dari lapangan seperti strategy pricing, marketing, terms of payment dll. disimpan dalam database, sehingga setiap saat dapat dijadikan untuk bahan evaluasi dan refrensi.

Petugas “intelijen” tersebut adalah para sales representative dan Sales Area Manager karena mereka adalah sales forces yang berada di lapangan, sehingga mudah melakukan pemantauan aktivitas para pesaing.

Kekuatiran pihak Pertamina terhadap para pesaing bisnisnya, itu wajar. Sebab dalam dunia bisnis ada yang bermain cantik (fair business) dan ada pula yang bermain kotor. Akan tetapi menurut hemat penulis, sebaiknya pihak Pertamina tidak perlu terlampau berlebihan untuk takut “bertarung” dengan para pesaingnya.

Penulis sependapat dengan pihak Pertamina Pemasaran BBM Retail Region-I Medan, untuk apa kita gentar dengan para pesaing, selain telah mendapat dukungan dari Hiswana Migas, DPRD, KNPI dan Pemprov Sumatera Utara, bukankah Pertamina memiliki banyak keunggulannya. Sebagai contoh, untuk kesekian kalinya Mesran (oli keluaran Pertamina) telah beberapa kali meraih penghargaan, misalnya penghargaan “Living Legend Brands” yang diakui publik sebagai merek lokal yang berhasil mengalahkan merek asing diberbagai kategori.

Bukan hanya itu saja, minyak pelumas unggulan Pertamina (Indonesia, pen), yaitu Fastron dan Enduro juga telah memperoleh penghargaan dan tercatat dalam rekor MURI (Musium Rekor Dunia Indonesia) bahwa kedua jenis pelumas itu telah terbukti performa dan daya tahannya yang melebihi kualitas di kelasnya yang telah diuji pada 10 varian mesin mobil dan sepeda motor, ketika berhasil menyelesaikan ajang bergengsi “ Touring for Nation 2010 dengan menempuh jarak 5.300 km yang dimulai dari Medan terus ke pulau Jawa dan Bali, tanpa ada hambatan yang berarti.

Selain itu, sejak Juli lalu Pertamina juga telah memasarkan Biodiesel B-5 (Bahan Bakar Nabati) yang ramah lingkungan karena emisi gas buang Biodiesel lebih sempurna, sehingga mampu mengurangi polusi udara. Sedangkan harga jualnya setara dengan harga solar bersubsidi.

Sementara pada Agustus lalu, Pertamina kembali memanjakan pelanggannya dengan layanan transaksi online I-Serv dengan harapan dapat memberikan kemudahan pelayanan transaksi bagi pelanggan di bisnis Aviasi, Industri & Marine, Pelumas dan Niaga Pertrokimia. Layanan online itu berbasis web yang memberi kemudahan dalam hal invoicing (penagihan), reporting (laporan transaksi), dan ordering (pemasaran).

Jadi kenapa musti takut dengan para pesaing asing ? Maju terus Pertamina, dan tingkatkan kinerjamu untuk menjadi perusahaan migas terbaik di Indonesia, sehingga akhirnya dapat mengapai cita-citamu untuk menjadi perusahaan berkelas dunia. Semoga berhasil. Amin…

Note: Sudah terbit di Harian Global Medan di rubrik Gagasan edisi 05 Oktober 2010

No comments:

Post a Comment