Wednesday 8 February 2017

ICP Januari 2017 Naik Tipis Jadi US$ 51,88 per Barel

Kegiatan lifting minyak bumi. Foto Ist

JAKARTA, Berdasarkan perhitungan Formula ICP, rata-rata ICP minyak mentah Indonesia pada bulan Januari 2017 mencapai US$ 51,88 per barel, naik tipis US$ 0,79 per barel dari  ICP bulan Desember 2016 yang mencapai US$ 51,09 per barel.

ICP SLC bulan Januari 2017 juga mengalami kenaikan sebesar US$ 0,49 per barel dari US$ 52,62 per barel pada bulan Desember 2016 menjadiUS$ 53,11 per barel .

Sementara perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar Internasional pada bulan Januari 2017 dibandingkan bulan Desember 2016, mengalami peningkatan menjadi sebagai berikut:
  • Brent (ICE) naik  sebesar US$ 0,53 per barel dari US$ 54,92 per barel  menjadi US$ 55,45 per barel.
  • WTI (Nymex) naik sebesar US$ 0,44 per barel  dari US$ 52,17 per barel menjadi US$ 52,61 per barel.
  • Basket OPEC naik sebesar US$ 0,67 per barel dari US$ 51,74 per barel  menjadi US$ 52,41 per barel.
Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan, harga minyak mentah utama di pasar Internasional mengalami peningkatan yang diakibatkan oleh beberapa faktor yakni:

1. Terdapat penurunan produksi minyak dunia pada Desember 2016 dibandingkan November 2016,-
  • Berdasarkan publikasi OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) pada Januari 2017 (OPEC MOMR Januari 2017), produksi minyak dunia turun 0,3 juta barel per hari  menjadi 96,92 juta  barel per hari.
  • Berdasarkan publikasi IEA (International Energy Agency) di bulan Januari 2017, suplai minyak dunia turun hingga 0,63 juta barel per hari menjadi 97,63 juta barel per hari.
2. Proyeksi permintaan minyak mentah dunia tahun 2017 direvisi naik dari proyeksi bulan sebelumnya sebesar 40 ribu barel per hari menjadi 95,6 juta barel per hari. (OPEC MOMR Januari 2017)
 
3. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2017 pada publikasi OPEC Januari 2017 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,1% menjadi 3,2%. (OPEC MOMR Januari 2017)
 
4. Stok komersial Negara – Negara OECD bulan November 2016 mengalami penurunan sebesar 34,3 juta barel dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 2.993 juta barel. (OPEC MOMR Januari 2017)
 
5. USD mengalami tren pelemahan selama Januari 2017 terhadap mata uang utama dunia lainnya. (Bloomberg Dollar Index)

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi antara lain oleh:
  1. Meningkatnya permintaan minyak mentah Vietnamese Grade oleh Ampol Australia yang disebabkan oleh kebutuhan variasi suplai untuk kilang Australia. (RIM 27 Januari 2017)
  2. Meningkatnya pertumbuhan permintaan minyak Jepang secara signifikan hingga 0,17 juta barel per hari pada bulan November 2016 dibandingkan tahun lalu menjadi 3,8 juta barel per hari. (OPEC MOMR Januari 2017)
  3. Meningkatnya pertumbuhan permintaan minyak di India pada bulan November 2016 dibandingkan tahun lalu hingga mencapai 0,5 juta barel per hari menjadi 4,67 juta barel per hari. (OPEC MOMR Januari 2017)
  4. Combined crude oil throughput kilang-kilang minyak di Taiwan pada akhir bulan Januari 2017 menjadi sebesar 880 ribu barel per hari, meningkat 3,5% dibandingkan pada awal bulan Januari 2017. (RIM 27 Januari 2017)
  5. Berdasarkan publikasi Caixin, composite output purchasing managers’ index (PMI) Cina pada Bulan Desember 2016 meningkat 0,6 poin dibandingkan Bulan November 2016 menjadi 53,5 poin dan merupakan pencapaian tertinggi dalam 45 bulan terakhir. (Ditjen Migas)

No comments:

Post a Comment