Friday 13 February 2015

Menteri ESDM : Lapangan Duri Penghasil Minyak Yang Besar Di Indonesia


Menteri ESDM Sudirman Said saat memberi keterangan pers. Foto ESDM

JAKARTA, Telukharunews.com  – Lapangan Duri merupakan salah satu lapangan yang menghasilkan minyak dengan kontribusi yang besar di Indonesia ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said dalam konferensi pers usai melakukan kunjungan kerja ke lapangan yang dikelola Chevron. Kamis  (12/02/2015).

“Lapangan Duri merupakan salah satu lapangan yang menghasilkan minyak dengan kontribusi yang besar di Indonesia. Tujuan kunjungan adalah mereview persiapan produksi mereka tahun 2015, karena target kita tetap tinggi untuk Chevron yaitu sekitar 300.000 barel per hari”, ujar Sudirman Said.

Selain itu, saat ini Chevron sedang mengalami satu tekanan karena kasus-kasus hukum seperti kasus bioremediasi yang bukan saja karyawan mengalami demoralisasi tetapi juga berakibat mereka tidak berani mengambil keputusan, kita ingin mendengar sendiri sekaligus memberi motivasi bahwa sebetulnya hal-hal yang sudah dilewati kita jalankan saja sesuai hukum tetapi jangan sampai membuat mereka tidak bisa bergerak, lanjut Menteri.

Ditambahkannya, Saya mendapat penjelasan banyak mengenai inovasi, program efisiensi, dan program-program penghematan lainnya, penyederhanaan prosedur yang mereka sebut Lean Sigma program  yang itu tahun lalu berhasil menghemat sampai USD 400 juta dari total cost recovery USD 2,5 milyar, siginifikan dan lumayan besar juga dan tahun ini saya rasa mereka juga akan meneruskan program seperti ini.

“Secara keseluruhan saya merasa puas dengan cara mereka bekerja,” pungkas Menteri.

Lapangan Duri di Riau merupakan andalan produksi minyak dan gas bumi nasional, dalam rangka mengoptimalkan produksi minyak dan gasnya pihak Chevron selaku operator telah menerapkan berbagai teknologi antara lain, teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR), bahkan EOR yang diterapkan di Lapangan North Duri Area 12 merupakan yang terbesar di dunia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penerapan teknologi EOR ini terbukti mampu memperpanjang usia produksi lapangan dan meningkatkan angka recovery minyak yang dapat terangkat hingga mencapai lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan hanya primary recovery. (fi)

Sumber : Kementerian ESDM

No comments:

Post a Comment