Sunday 31 May 2015

Badai Andres Di Atas Samudera Pasifik Timur


Gambar : Google Earth/THNews

FLORIDA, Telukharunews.com - Layanan Cuaca Nasional-Pusat Badai Nasional Miami, Florida pada Minggu, 31 Mei 2015 pukul 05:00 waktu setempat telah mengeluarkan advis tentang Badai (Hurricane) Andres, yang berada beberapa ratus mil sebelah Barat Daya dari ujung selatan Semenanjung Baja California.

Menurut Buletin Advisor Badai Andres No.13 yang diterbitkan oleh NWS National Hurricane Center Miami, Florida pada Minggu, 31 Mei 2015 pukul 02:00 waktu setempat atau pukul 09:00 UTC dan pukul 16:00 WIB disebutkan kondisi Badai Andres sudah agak melemah ketika berada di koordinat 15.4°Lintang Utara - 117.4°Bujur Barat berjarak 710 mil atau 1145 km sebelah Barat Daya dari selatan Semenanjung Baja, California. Kecepatan angin maksimum telah menurun mendekati 105 mph atau 165 km per jam dengan hembusan yang lebih tinggi. Arah gerak Barat Laut menuju laut dengan kecepatan 7 mph (11 km/jam).

Diperkirakan dalam waktu 48 jam berikutnya kondisi kekuatannya secara bertahap akan melemah.

Kekuatan angin badai terbentang hingga 30 mil (45 km) dari pusat dan kekuatan badai tropis angin terbentang hingga 160 mil (260 km). Tekanan pusat minimum adalah 968 mb (28,59 inci). (fi)

Gempabumi Tektonik 5,1 SR Di Bengkulu dan Pulau Supiori Papua


Gambar : Google Earth/THNews

JAKARTA, Telukharunews.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan  Geofisika (BMKG) dalam rilis berita gempabumi No. : 3269/InaTEWS/V/2015 menyebutkan pada Minggu, 31 Mei 2015 dini hari pukul 03:57:23 WIB telah terjadi gempabumi tektonik berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR) di koordinat  4.89°Lintang Selatan - 102.98°Bujur Timur.

Menurut Pusat gempa yang berada di dasar laut pada kedalaman 10 km berjarak 58 km BaratDaya Kaur-Bengkulu dirasakan di sekitar Kepahiyang, Bengkulu  dan Liwa II-III MMI.
Gambar : Google Erat/THNews
Sebelumnya, Ka. Humas BMKG, Drs. Eko Suryanto dalam rilis No. : 3268/InaTEWS/V/2015 menyebutkan pada hari yang sama pukul 00:10:24 WIB juga telah terjadi gempabumi tektonik 5,1 SR di koordinat 0.43° Lintang Selatan - 135.88°  Bujur Timur. Pusat gempa berada 17 km di Laut 41 km Timur Laut Pulau Supiori, Papua. Gempa dirasakan di sekitar Biak II MMI (Modified Mercally Intensity/Modifikasi Intensitas Mercally). (fi)

Gempabumi 7,8 Skala Richter Di Perairan Kepulauan Bonin-Jepang


Gambar : Google Earth/THNews

MEDAN, Telukharunews.com - Gempabumi tektonik berkekuatan 7,8 Skala Richter di kedalaman 677,6 km di dasar perairan Kepulauan Bonin, Jepang.

Menurut Survey Geologi Amerika Serikat (USGS National Earthquake Information Center, PDE (US)  dalam rilisnya pada Jum’at, 29 Mei 2015 menyebutkan gempa yang terjadi pada Sabtu, 30 Mei 2015 pukul 11:23:02 UTC atau pukul 18:23:02 WIB berlokasi di koordinat 27.831°Lintang Utara dan 140.493°Bujur Timur berjarak 189 km sebelah barat-Barat Laut dari Chichi-shima atau 771 km sebelah selatan-Tenggara dari Shimoda, 781 km selatan-Tenggara dari Oyama, dan 874 km sebelah Selatan dari Tokyo, Japan.

Sementara menurut data yang dikutip dari Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC/Pacific Tsunami Warning Center EWA Beach HI) Hawaii dalam pernyataannya menyebutkan gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami untuk kawasan disekitar Samudera Pasifik. (fi)

Saturday 23 May 2015

Indonesia Tidak Lagi Kaya Minyak


Sudirman Said

JAKARTA, Tahun 1970-an, Indonesia pernah mengalami surplus minyak, dimana produksinya mencapai 1,5 juta barel per hari. Namun era itu telah berlalu dan akan sulit bagi Indonesia untuk mencapainya lagi. Di sisi lain, asumsi, cara pikir, regulasi maupun kepemimpinan yang ada, masih belum mengalami perubahan. Untuk itulah, perlu dilakukan perbaikan tata kelola migas secara menyeluruh dan diperlukan dukungan seluruh pihak untuk pelaksanaannya.

“Kita harus berbenah. Tidak bisa lagi menggunakan asumsi di masa lalu. Kita memasuki era sulit dan karena itu membangun kembali atau menata kembali iklim investasi menjadi sesuatu yang penting,” ujar Menteri ESDM Sudirman Said pada pembukaan The 39th IPA Convention and Exhibitiondi Jakarta Convention Centre, Rabu (20/5).

Menurut dia, hal utama yang harus dibenahi dalam pengelolaan migas terutama adalah masalah leadership atau kepemimpinan. Belajar dari masa lalu, sektor migas lekat dengan perilaku korupsi dan tidak perlu malu untuk mengakuinya. “Kita tidak perlu malu mengakui hal itu, supaya kita punya landasan untuk berbenah kedepan,” tambahnya,

Perombakan kedua yang perlu dilakukan adalah regulasi, antara lain dengan memperbaiki skema bagi hasil maupun item dalam kontrak kerja sama. Kemudahan perizinan, kesederhanaan serta regulasi yang ramah dengan investor, lanjut Sudirman, harus dapat diwujudkan.Hal itu akan dapat dilaksanakan apabila para pelaksana regulasi tidak memiliki vested interest.

Khusus untuk perbaikan tata kelola gas, masih menurut Sudirman, Pemerintah menyadari betul tidak berpolanya tata kelola gas. Pihak yang mendapat alokasi, harga gas maupun prioritasnya, tidak diketahui oleh masyarakat. Untuk meminimalkan keikutsertaan trader gas yang berkarakter seperti calo, saat ini telah didapatkan suatu profil bahwa dari 60 trader, hanya 15 yang memiliki fasilitas gas. Kedepan, Pemerintah akan mewajibkan trader untuk membangun infrastruktur.

Hal lain yang perlu dibenahi adalah hubungan hubungan yang harmonis di antara para pemangku kepentingan, termasuk juga dengan Pemerintah daerah. Sebagai contoh, kunjungan yang dilakukan Kepala SKK Migas ke beberapa Gubernur maupun Bupati, mendapat sambutan positif dan diminta untuk diteruskan.

“Hubungan dengan Pemda harus diteruskan karena merekalah yang punya lahan. Tanpa dibukakan pintu, eksplorasi tidak mungkin dilakukan,” tegas Sudirman.

Sumber : Kementerian ESDM

Thursday 21 May 2015

Menteri ESDM : Ketahanan Energi Indonesia Tidak Perlu Waktu Lama Untuk Terwujud



Foto Ist

JAKARTA, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Indroyono Soesilo didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said hari ini, Rabu (20/5) membuka secara resmi “The 39th Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition 2015” (IPA CONVEX 2015) di Jakarta Convention Center. Pada penyelenggaraan kali ini, IPA CONVEX mengusung tema “Working Together to Accelerate Solutions in Anticipating Indonesia’s Energy Crisis” yang diharapkan mampu mendorong solusi alternatif – aplikatif dalam menjawab permasalahan energi di Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Menko menegaskan bahwa industri minyak dan gas merupakan sektor strategis dalam menggerakkan sektor-sektor usaha lain untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sumbangan minyak dan gas mempunyai peranan strategis dan sangat signifikan dalam pembangunan di Indonesia, yaitu sekitar Rp 320,25 triliun atau setara 18% dari total penerimaan negara di dalam APBN Perubahan 2014.

“Industri minyak dan gas Indonesia tidak hanya menjadi sumber pendapatan negara, akan tetapi sebagai mesin penggerak pertumbuhan ekonomi karena industri ini mempunyai kontribusi yang besar dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menggerakkan pertumbuhan industri lokal”, papar Menko.

Seiring dengan meningkatnya konsumsi energi Indonesia yang melampaui laju pertumbuhan hasil produksi, maka saat ini industri minyak dan gas Indonesia memiliki tantangan tersendiri, yaitu meningkatkan penemuan cadangan minyak dan gas baru. Sebagaimana dijelaskan Menko Kemaritiman dalam sambutannnya, “Saat ini, produksi minyak terus mengalami penurunan karena sebagian besar minyak diproduksi dari lapangan-lapangan tua yang ditemukan di era tahun 1970 -an, sehingga saya mengajak seluruh pemangku kepentingan di industri minyak dan gas untuk berperan lebih aktif dalam menjawab tantangan yang ada”.

Selaras dengan penjelasan Menko Kemaritiman, Menteri ESDM menyampaikan bahwa permasalahan mendasar bagi industri hulu minyak dan gas Indonesia adalah sangat rendahnya rasio penggantian cadangan minyak dan gas yang kini berkisar 2:1 untuk produksi minyak dan 1:0,9 untuk produksi gas. “Rendahnya rasio penggantian cadangan migas Indonesia disebabkan oleh kurang berkembangnya usaha eksplorasi migas. Ditambah dengan krisis industri migas dunia, yaitu harga minyak yang turun drastis”, jelas Menteri ESDM.

Untuk menjawab krisis energi yang ada, Pemerintah memiliki langkah-langkah prioritas pembangunan bidang energi, yaitu:

  • Meningkatkan pasokan energi ke depan baik migas, batubara, dan energi terbarukan.
  • Mempercepat pembangunan infrastruktur energi terutama infrastruktur migas dan pengembangan infrastruktur energi terbarukan secara masif.
  • Pengendalian konsumsi energi (melalui regulasi, pengendalian subsidi dan kebijakan harga).
  • Menjalankan program diversifikasi energi dengan mengembangkan energi baru terbarukan, serta melakukan penghematan pemakaian energi melalui program konservasi energi.

Kementerian ESDM juga memiliki langkah-langkah guna menyelesaikan tantangan krisis energi saat ini, yaitu:

  • Mewujudkan kedaulatan energi yang berkeadilan untuk menjamin ketersediaan dan kesinambungan pasokan energi hingga mampu menjadi roda penggerak pembangunan dan ketahanan energi nasional.
  • Mengembalikan Indonesia ke peta minyak dan gas dunia melalui sejumlah upaya, di antaranya: menyelesaikan wilayah kerja yang masa kontraknya akan habis dan memperkenalkan bentuk-bentuk kontrak – kerjasama baru sesuai tingkat risiko lapangan migas.
  • Bertindak segera atas terbatasnya, dan belum terintegrasinya jaringan, prasarana gas nasional.
  • Membangun publik pada Kementerian ESDM dengan menjadikannya sebagai lembaga pelayan publik.

“Kementerian ESDM akan lebih mendorong keterbukaan dan penyederhanaan perizinan melalui penerapan teknologi informasi serta penerapan prinsip tata – kelola pemerintahan yang baik (good government)”, jelas Menteri ESDM.

Pemerintah mengajak seluruh pemangku kepentingan minyak dan gas, baik nasional maupun internasional, untuk bersama-sama berkontribusi dalam mengatasi krisis energi yang ada. “Tentunya kami berharap, komitmen bersama yang baru demi meningkatkan cadangan dan produksi migas nasional dapat ditelurkan. Dengan demikian, kemandirian dan bahkan ketahanan energi Indonesia tidak perlu waktu lama untuk terwujud”, tutup Menteri ESDM.

Demikian Siaran Pers Kementerian Energi Sumber Daya Mineral yang disampaikan Kepala Pusat Komunikasi Publik, Dadan Kusdiana pada Rabu, 20 Mei 2015 (fi)