Kapal Peneliti Geomarin III |
JAKARTA - Mulai tanggal 11 Maret 2013
hingga empat hari berikutnya, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Kelautan (P3GL) melaksanakan uji coba
peralatan (sea trial) survei di Selat
Sunda menggunakan wahana kapal peneliti Geomarin III. Peralatan yang akan diuji
coba meliputi seismik multi channel, marine
gravitymeter, navigasi, single beam
bathymetry, sampling gravity corer
dan multi corer, juga ADCP dan CTD.
Seperangkat peralatan tersebut diintegrasikan dengan wahana Geomarin III
untuk keperluan survei.
Perjalanan uji coba peralatan di kapal
sepanjang 61,7 meter ini akan dimulai dari Pelabuhan Cirebon pada tanggal 11
Maret 2013 dan dijadwalkan untuk sandar di Pelabuhan Merak Banten pada tanggal
12 Maret 2013. Di ujung barat pulau Jawa wahana berbobot 1.300 ton ini akan
mengangkut para peneliti P3GL dan para pemangku kepentingan yang turut
berpartisipasi, untuk mengarungi Selat Sunda selama tiga hari. Pada tanggal 14
Maret 2013, kapal berpenumpang 51 orang ini dijadwalkan kembali di Cirebon pada
tanggal 15 Maret 2013. Sebelumnya kegiatan uji coba alat tahap 1 telah
dilaksanakan di perairan Selat Sunda tanggal 1 sampai 5 Maret 2013.
Uji coba peralatan pada wahana survei
yang dimiliki P3GL ini merupakan rangkaian persiapan rencana pemetaan geologi
kelautan yang dilaksanakan oleh Kelompok Program Penelitian dan Pengembangan
P3GL di kawasan Indonesia Timur yang akan dimulai pada akhir bulan Maret 2013.
Kegiatan survei kali ini yang terbagi dalam empat tim, yakni Landas Kontinen
Perairan Utara Papua, Survei Migas Semai Misool Papua Barat, Survei Pemetaan
Sistematik di Perairan Misool dan Cendrawasih.
Pemetaan geologi bersistem yang akan
dilaksanakan P3GL di kawasan Indonesia Timur dimanfaatkan untuk meningkatkan
status dan tingkat pengetahuan cekungan hidro karbon, serta memetakan
epikontinen dan laut dalam yang diduga berpotensi mengandung migas, mineral
sulfida dasar laut dan metan hidrat. Oleh karena itu, para peneliti dari Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “Lemigas” juga turut
dilibatkan untuk mengoptimalkan kualitas data pemetaan.
Kapal yang diresmikan pada Agustus 2009
ini telah dilengkapi dengan peralatan Positioning
System dan peralatan geofisika dan geologi yang cukup canggih. Positioining
system yang dipergunakan adalah Geonav
Navigation System, C-Nav Global Differential GPS Hydrographic Equipments dan
Reson DS 420 Dual Frequency Echosounder
(15/200 kHz) Bathy 2010 (12 tranducer) Chirp Deep Sea Sub-bottom Profiler.
Klien 3000 Side Scan Sonar. Peralatan
geofisika dan geologi yang dipasang di antaranya Marine Magnetic SeaSpy Magnetometer, 2D Seismic System 96 Channel serta Klien 3000 Side Scan Sonar.
Selain untuk keperluan pemetaan, wahana
yang mampu menempuh jarak 5.400 mil ini berfungsi untuk studi geotektonik,
pemetaan cadangan mineral letakan lepas pantai. Kapal ini tidak hanya dapat
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pemetaan sendiri namun juga dapat
dipergunakan untuk kegiatan kerja sama dengan pihak lain, di antaranya pemetaan
mofologi bawah laut, hazard dan site survey untuk pengembangan sarana pantai
dan lepas pantai, perencanaan dan konstruksi pipa dan kabel bawah laut,
inspeksi konstruksi bawah laut, survei seismeik 2D untuk prospeksi dan
pengembangan lapangan migas serta survei seismik profilling dan survei seismik
resolusi tinggi untuk pemetaan cadangan mineral lepas pantai. (esdm)
No comments:
Post a Comment