Presiden Susilo Bambang Yudhoyono |
Pesawat Kepresidenan: Saat ini kalangan internasional
menyebut Indonesia sebagai regional power
(kekuatan kawasan) dan global players (aktor global). Untuk itu, pada tingkat
nasional, yang harus Indonesia lakukan tahun-tahun mendatang adalah membuat
negara kita kuat.
"Indonesia
harus kuat. Kuat ekonominya, politiknya, kekuatan pertahannya, persatuan
bangsanya. Jangan berharap kalau ada apa-apa kita ditolong oleh dunia,"
ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di atas Pesawat Kepresidenan A330-300,
dalam perjalanan dari Budapest menuju Dubai, Jumat (8/3). "Mari kita
berbenah dan membangun diri agar kita menjadi negara dan bangsa yang kuat. Ini
bukan tugas satu, dua, atau tiga presiden atau pemerintah, tapi ini tugas dari
generasi ke generasi berikutnya," tambahnya.
Sementara
pada tingkat kawasan, menurut Kepala Negara, setelah Indonesia menjadi ekonomi
terbesar di Asia Tenggara dan peran yang mengemuka di tingkat Asean, bahkan
East Asia Summit, maka Indonesia harus dapat mempengaruhi dan ikut membentuk
kawasan kita. "Insya Allah bisa," tegas SBY.
Pada tingkat
global, Presiden SBY berpendapat, kita harus memainkan peran yang aktif dan
positif pada urusan-urusan dunia. "Sudah kita mainkan, tapi harus kita
tingkatkan. Banyak lembaga internasional yang meramalkan, bukan ramalan klenik
tapi scientific prediction, bahwa ekonomi Indonesia 10 atau 20 tahun lagi akan
menjadi bagian dari ekonomi sepuluh besar dunia dengan peringkat yang makin
baik. Kalau hari itu datang, maka bangsa kita boleh bersyukur, karena insya
Allah kita bisa naik kelas, dari yang tadinya regional power menjadi global
power," jelas SBY.
"Di Asia
Tenggara kita harus menjadi pilar sekaligus mesin dari ekonomi regional. Insya
Allah MP3EI kita jalankan. Investasi, infrastruktur, energi, pangan, maka
terbuka kerja sama yang lebih besar lagi pada perdagangan dan investasi.
Menjadi anggota G20, tentu sejalan dengan makin kuatnya perekonomian kita, kita
akan menjadi kontributor dari pertumbuhan global. Ingat, kerangka kerja G20,
maka yang kita tuju adalah dunia yang memiliki pertumbuhan yang kuat,
berimbang, dan berkelanjutan. Yang selalu saya tambahkan satu lagi pada saat
intervensi di G20 dengan inklusif. Artinya harus lebih merata dan adil,"
terangnya.
Indonesia,
lanjut SBY, juga harus memperkuat demokrasi dan kemampuan pertahanan yang kuat.
"Dari situ pada akhirnya kita bisa memainkan peran di kawasan kita. Kita
juga harus tetap aktif menyumbang pasukan penjaga perdamaian di seluruh dunia.
Terus terang, saya satu-satunya presiden di dunia ini menurut PBB yang pernah
mengemban tugas menjadi penjaga perdamaian. Saya waktu itu di Bosnia,"
kata SBY.
Presiden SBY
kembali menyerukan agar bangsa Indonesia memantapkan Islam dan demokrasi yang
dapat hidup berdampingan secara damai. "Marilah kita satukan ini, agar
kita dapat menjadi model dunia," seru SBY.
"Yang
terakhir, sebelum kita berkontribusi pada keberhasilan pembangunan dunia dan
berkontribusi untuk mengurangi kemiskinan sejagad, maka tahun-tahun mendatang
kita harus menunjukkan bahwa pembangunan di negeri sendiri sukses,"
tandasnya.
No comments:
Post a Comment