Deputi Pengendalian Ops SKK Migas, Muliawan. foto skkmigas |
JAKARTA— Pimpinan Satuan
Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan
melakukan kunjungan langsung ke Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS)
dalam rangka mewujudkan target zero decline
terhadap produksi minyak.
“Dalam pekan depan, seluruh pimpinan SKK Migas akan
serentak bergerak ke daerah sentra produksi migas untuk bertatap muka langsung
dengan Kontraktor KKS dan mendengarkan kendala yang mereka hadapi. Kami
berharap pertemuan tersebut akan menghasilkan solusi yang tepat bagi kelancaran
operasi hulu migas,” ujar Muliawan.
Menurut Deputi Pengendalian
Operasi, SKK Migas itu, sampai minggu pertama Maret 2013, realisasi produksi
rata-rata minyak bumi dan kondensat mencapai sekitar 827,2 ribu barel per hari
(BPH), sedangkan produksi gas mencapai 8.196 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Akan tetapi di minggu kedua sampai pertengahan Maret, produksi minyak mulai
bergerak sedikit di atas 830 ribu BPH.
“Kunjungan kerja ini
dilakukan dalam rangka mencari jalan supaya kinerja yang meningkat ini bisa
dipertahankan dan ditingkatkan sehingga target zero decline bisa tercapai,”
ujar Muliawan.
Data yang
diinventarisasi oleh SKK Migas menunjukkan adanya sejumlah kendala yang
berkontribusi terhadap realisasi produksi, terutama produksi minyak.
Kendala-kendala tersebut antara lain permasalahan pada fasilitas produksi yang
menyebabkan hilangnya potensi produksi minyak sebesar 5.400 BPH; permasalahan
pada sumur produksi (kenaikan water cut dan water blocking) yang menyebabkan
hilangnya potensi produksi sebesar 1.600 BPH; dan faktor eksternal yang
menyebabkan hilangnya potensi produksi sebesar 700 BPH.
“Dalam kunjungan kerja
nanti, kendala-kendala ini akan kita dalami lebih lanjut dan akan kita coba
selesaikan bersama Kontraktor KKS,” tambah Muliawan.
Dia menambahkan bahwa
dalam kunjungan kerja nanti, pimpinan SKK Migas tidak hanya menemui Kontraktor
KKS dalam tahap produksi, tetapi juga Kontraktor KKS yang masih dalam tahap
eksplorasi. “Sebagaimana kita ketahui, realisasi eksplorasi selama ini selalu
lebih rendah dari target. Kita akan dorong Kontraktor KKS untuk memenuhi
komitmen eksplorasi mereka karena eksplorasi merupakan satu-satunya cara untuk
menambah cadangan migas kita di masa yang akan datang,” ujar Muliawan.
Tambahan Produksi dari
Wilayah Kerja West Madura Offshore (WMO)
SKK Migas menyambut baik
tambahan produksi yang sudah lama ditunggu dari PHE WMO. Dengan penambahan itu,
produksi minyak PHE WMO menjadi sekitar 12.300 BPH.
Sebagaimana diketahui,
keterlambatan keputusan perpanjangan kontrak menyebabkan produksi di Blok WMO
terus menurun. Pada saat diserahkan ke Pertamina awal 2010, produksi sekitar
15.000 barel per hari (BPH). Selama dua tahun dikelola, produksi terus merosot
hingga mencapai 6.000 BPH. Hal ini disebabkan, laju penurunan alamiah blok
tersebut hampir 50 persen setiap tahun.
Deputi Pengendalian
Operasi, SKK Migas Muliawan meminta PHE WMO terus menggencarkan kegiatan untuk
mencapai target produksi yang dicanangkan pemerintah sebesar 22.000 barel
minyak per hari. Di sisi lain, SKK Migas memberi dukungan melalui percepatan
persetujuan maupun kemudahan-kemudahan agar operator Blok WMO bisa melakukan
pengeboran lebih cepat.
“Dengan dukungan semua
pihak, mudah-mudahan target produksi dapat dicapai pada akhir tahun 2013,”
katanya.
Sumber: skspmigas.
No comments:
Post a Comment