JAKARTA – Produksi
minyak nasional mulai naik sejak awal tahun, rata-rata produksi minyak bulan
Maret 2013 berhasil mencapai 840.000 barel per hari sementara rata-rata
produksi minyak pada kuartal pertama tahun ini telah mencapai 830.900 barel per
hari. Keberhasilan tersebut merupakan keberhasilan semua pemangku kepentingan
di Industri hulu migas Indonesia.
Jika dibandingkan dengan
angka produksi pada hari terakhir Desember tahun 2012 yang sebesar 825.000
barel per hari maka SKK Migas telah berhasil menahan laju penurunan produksi
hingga mencapai nol persen atau zero
decline bahkan cenderung meningkat.
“Normalnya produksi
minyak akan terus mengalami penurunan jika tidak ada usaha atau upaya untuk
menahan laju penurunan produksi. Pada akhir tahun 2012 produksi minyak nasional
sebesar 825.000 barel per hari dan normalnya produksi minyak akan mengalami
penurunan alamiah hingga mencapai 15 persen. Saat ini kita telah berhasil
menaikkan produksi,” ujar Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini di Jakarta, Jumat
(19/04).
Keberhasilan mencapai zero decline dalam tiga bulan pertama
merupakan keberhasilan dan kerja keras
bersama semua pemangku kepentingan baik KKKS, masyarakat, Pemerintah Daerah,
Kementrian Kordinator Perekonomian, Kementrian ESDM, Kementrian Kehutanan juga
dukungan dari DPR dan DPRD serta semua pihak terkait lainnya.
Untuk itu Kepala SKK
Migas menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan dan para mitra
kerja atau KKKS yang telah mencapai dan melampaui target yang direncanakan
sesuai Persetujuan WP&B 2013 serta berhasil mengatasi gangguan atau
meminimalisasi gangguan produksi. “Kami memberikan apresiasi yang
sebesar-besarnya kepada seluruh pemangku kepentingan juga kontraktor kontrak
kerja sama yang telah membantu memenuhi target yang disepakati di dalam
WP&B tahun ini”.
Sejumlah KKKS yang
berhasil melampaui target produksi pada kuartal pertama tahun ini antara lain
ConocoPhillips lebih tinggi 20% dari target di dalam Work Program and Budget (WP&B), VICO Indonesia berhasil lebih
tinggi 6%, CNOOC SES Ltd lebih tinggi 5%, PHE ONWJ lebih tinggi 4% dan Total
E&P Indonesia lebih tinggi 2%. Sementara Mobil Cepu Ltd berhasil memenuhi
target yang telah disepakati di dalam WP&B.
Dalam tiga bulan
pertama, ConocoPhillips Indonesia berhasil mencapai produksi minyak sebesar
36.084 barel per hari dari target WP&B sebesar 30.100 barel minyak per
hari, VICO Indonesia berhasil mencapai produksi minyak sebesar 14.661 barel per
hari dari target WP&B sebesar 13.800 barel per hari, produksi minyak CNOOC
SES Ltd berhasil mencapai 35.469 barel per hari dari target 33.488 barel per
hari, PHE ONWJ berhasil mencapai 37.918 barel minyak per hari dari target
36.406 barel per hari dan Total E&P Indonesie berhasil memproduksi minyak
sebesar 69.627 barel minyak per hari dari target sebesar 67.990 barel minyak
per hari. Sementara Mobil Cepu Ltd berhasil mencapai produksi sebesar 24.580
barel minyak per hari dari target 24.452 barel per hari.
“Kami berharap
pencapaian target produksi pada kuartal berikutnya hingga akhir tahun tidak
lebih rendah dari yang direncanakan, untuk itu para kontraktor kontrak
kerjasama diharapkan mengidentifikasi hambatan operasi yang menyebabkan tidak
tercapainya target serta segera membuat rencana tindak lanjut upaya
meningkatkan kinerja sistem aliran fluida produksi migas,” tegasnya.
Selain itu, kontraktor
kontrak kerja sama juga diminta segera melakukan upaya strategis melalui
kegiatan pemboran, work over dan well services guna menahan laju
penurunan produksi dan atau meningkatkan produksi exsisting. (SKK Migas)
No comments:
Post a Comment