JAKARTA -
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik menyaksikan penandatangan
facility agreement for financing of Cilacap Expansion (CFSPP) 1 x 660 MW antara
PT. Sumber Segara Primadaya (PT S2P) dan Cina Development Bank (CDB). Pendanaan
China Development Bank sebesar USD 700 juta kepada PT S2P tersebut terkait
dengan pengembangan IPP PLTU Cilacap ekspansi 1 X 660 MW. Rabu (03/04/2014).
“Cina
Development Bank memberi financing kepada PT S2P yang bekerjasama dengan PJB
sebesar USD 700 juta yang ekuivalen sekitar Rp 7 triliun, yang menarik, itu
tidak perlu government guarantee,” ujar Menteri ESDM, Jero Wacik dalam sambutannya.
Yang
menariknya lagi, lanjut Jero Wacik, biasanya financing itu diproses paling
cepat dalam satu tahun, namun untuk yang ini, hanya memerlukan waktu dua bulan
saja, kedua hal ini, menurut Jero menunjukkan kepercayaan yang tinggi
Pemerintah Cina kepada Pemerintah Indonesia.
“ Pihak RRT
tidak ragu-ragu lagi berinvestasi di Indonesia,” tegas Wacik.
Wacik
menambahkan, kebutuhan listrik bagi masyarakat harus disediakan dengan cepat
termasuk proses pemberian izin dan negosiasinya, dan untuk menyediakan
kebutuhan listrik bagi masyarakat yang perekonomiannya terus tumbuh Pemerintah
Indonesia harus belajar dari Pemerintah Cina.
Pembangunan
CFSPP 1x660 MW, merupakan tindak lanjut pembangunan PLTU tahap I. Konstruksi
PLTU Cilacap Ekspansi diperkirakan berlangsung hingga 36 bulan, dijadwalkan
akan mulai beroperasi secara komersial (COD/Comercial Operation Date) pada
tahun 2016. Pembangkit ini akan mensuplay energy listrik ke system jawa bali
sekitar 4.300 GWh per tahun.
Dalam
mengembangkan proyek ekspansi ini, PT S2P tidak mensyaratkan adanya jaminan
dari Pemerintah. Pendanaan proyek CDB, selain dari ekuitas PT S2P sendiri
diperoleh dari pinjaman project fincancing sebesar USD 700 juta dan untuk
pendanaan modal kerja akan didukung oleh Bank Rakyat Indonesia.
Penambahan
kapasitas di PLTU Cilacap diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi sistem
kelistrikan Jawa-Bali, khususnya bagi sistem transisi di jalur selatan. Saat
ini, sistem transmisi di jalur selatan hanya ditopang oleh PLTU Cilacap unit I
dan II sebesar 600 MW, sementara di jalur utara sudah ada pasokan cukup besar
dari PLTU Suralaya sebesar 3.400 MW dan Paiton sebesar 2x600 MW. Apabila
terdapat penambahan kapasitas di jalur selatan, diharapkan dapat memperkecil
losses bagi PLN.
Sumber: Esdm
No comments:
Post a Comment