Fasilitas Kilang LNG Tangguh di Papua Barat. Foto SKK Migas |
JAKARTA, Mitra kontrak bagi
hasil pada proyek gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) Tangguh di
Papua Barat telah mengumumkan keputusan investasi final atau final investment
decision (FID) untuk pembangunan Train 3 dengan investasi mencapai US$8 miliar.
Keputusan ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/7).
Proyek Kilang LNG Tangguh Train 3 ini dioperasikan oleh BP Berau Ltd
sebagai kontraktor mitra utama SKK Migas yang memegang saham mayoritas, yakni
37,16%. Terdapat enam kontraktor mitra Tangguh lainnya yang digandeng BP,
yakni: MI Berau BV (16,30%), CNOOC Muturi Ltd (13,90%), Nippon Oil Exploration
(Berau) Ltd (12,23%), KG Berau/KG Wiriagar (10,00%), Indonesia Natural Gas
Resources Muturi Inc (7,35%), dan Talisman Wiriagar Overseas Ltd (3,06%).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan
adanya FID ini menandai dilanjutkannya proyek hulu migas di kawasan tersebut.
Kehadiran Train 3 ini diproyeksikan menyumbang tambahan 3,8 million tons per
annum (mtpa) terhadap kapasitas produksi Kilang LNG Tangguh, sehingga total
kapasitas kilang akan menjadi 11,4 mtpa.
“Ini sebuah milestone bagi industri hulu migas Indonesia.
Terlebih-lebih, ini sejalan dengan visi ‘Membangun Indonesia dari Timur’-nya
Nawacita,” ungkap Sudirman.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan Kilang LNG Tangguh Train 3
ini berkontribusi mendukung program kelistrikan 35.000 megawatt (MW). Sebesar
75 persen dari produksi LNG tahunan dari proyek ini akan dijual ke PT
Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ini setara dengan 3.000 MW listrik bagi
Indonesia.
“Proyek ini juga untuk memenuhi kebutuhan gas bagi kelistrikan di
Provinsi Papua Barat hingga 20 mmscfd,” ungkap Amien.
Kehadiran proyek ini juga akan menggerakkan sektor-sektor lainnya,
karena sekitar US$1,3 miliar pengadaan barang dan jasa akan dipasok oleh
perusahaan nasional.
“Pekerjaan pengembangan Sumur Tangguh ini akan menggunakan kandungan
lokal sebesar 35 persen, antara lain dari sektor pekerjaan sipil, mesin,
elektro, hingga kelautan.” ujar Amien.
Proyek Kilang LNG Tangguh mencakup tiga blok wilayah kerja, yakni
Berau, Muturi dan Wiriagar. Train 3 menambah 2 anjungan lepas pantai, 13 sumur
produksi baru, dermaga LNG baru, dan infrastruktur pendukung lainnya. Pekerjaan
engineering, procurement and construction (EPC) diharapkan dilakukan pada
kuartal ketiga tahun ini, yang dilanjutkan dengan masa konstruksi.
“Operasi diharapkan dapat dimulai pada 2020,” ungkap Amien.
Editor: Freddy Ilhamsyah PA
Sumber : SKKMigas
No comments:
Post a Comment