Tuesday, 5 July 2016

Atasi Kebutuhan BBM di Tengah Kemacetan, Pertamina Antar BBM ke Dalam Tol


Wianda Pusponegoro

JAKARTA, Bahan Bakar Khusus dalam kemasan dan BBM yang disediakan oleh PT Pertamina (Persero) jadi solusi untuk konsumen yang terjebak kemacetan di tol baru yang jadi idola pemudik tahun ini, Pejagan-Brebes Timur.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan Pertamina menjamin pasokan BBM selama arus mudik 2016. Menurut dia, sesuai perkiraan mudik tahun ini menghadirkan tantangan baru bagi Pertamina dengan beroperasinya tol baru, Pejagan-Brebes Timur atau populer disebut "Brexit".

Berbagai langkah, katanya, seperti pengawalan untuk Tanki BBM dengan dari Kepolisian  untuk memecah kemacetan, penyediaan kantong-kantong BBM di SPBU yang diproyeksikan menjadi tempat masyarakat mengisi BBM telah dijalankan. Langkah terobosan baru juga dilakukan berupa layanan pengiriman BBK dalam kemasan.

"Masyarakat yang terjebak kemacetan parah, kami sediakan BBK kemasan yang dapat diantar menuju lokasi kendaraan berada di dalam tol. Selain itu kami akan kerahkan mobil-mobil kecil untuk mengangkut drum-drum BBM non subsidi untuk menyisir masyarakat yang memerlukan BBM. Pengisian akan dilakukan oleh petugas yang dikawal oleh kepolisian," terang Wianda.

Sebanyak empat mobil pick up mengangkut BBM jenis Pertalite dan Dexlite dengan kapasitas 1,5 KL per pick up akan menyisir masyarakat yang memerlukan BBM. Jumlah SPBU yang menjual BBK kemasan di Brebes juga ditambah menjadi tujuh unit.

Pertamina, katanya, juga menyiapkan kios Pertamax di rest area 252 A di area Pejagan. Selain itu, Pertamina juga telah membuka beberapa SPBU di titik kemacetan dari Pejagan-Brebes Timur, seperti di Pejagan KM 258, Brebes Barat KM 254, dan Brebes Exit KM 266.

"Di KM 252 semalam kami sudah melayani lebih dari 200 kendaraan yang kehabisan BBM di dalam tol dengan total penyaluran lebih dari 2000 liter Pertalite dan Dexlite,"ungkapnya.

Wianda juga mengatakan pada 2 Juli lalu Pertamina telah menyalurkan Pertalite dan Pertamax masing-masing 248% dan 190% dari kebutuhan rata-rata harian normal untuk wilayah Jawa Tengah.

Sumber: Ditjen Migas

No comments:

Post a Comment