Menteri ESDMi, Jero Wacik bertemu dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri Perancis, Nicole Bricq (Teks: THNews/foto esdm) |
PARIS (Telukharunews) – Indonesia dan Perancis akan meningkatkan kerjasama
bilateral dalam bidang energi dan mineral, termasuk peran perusahaan Perancis
di Indonesia, diantaranya TOTAL yang mengoperasikan Blok Mahakam Kalimantan
Timur serta ERAMET perusahaan nikel yang akan membangun smelter di Halmahera.
Hal tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik usai bertemu dengan Menteri
Perdagangan Luar Negeri Perancis, Nicole Bricq di Paris,
Senin, (23/7/2012).
Menurut Menteri ESDM, dalam pertemuan tersebut dibahas upaya-upaya
peningkatan peran perusahaan yang berasal dari Perancis di Indonesia, termasuk
ERAMET yang akan membangun smelter nikel di Halmahera dengan rencana investasi
lebih dari 5 milyar euro.
Operasi Eramet di Indonesia adalah melalui kepemilikan saham pada PT Weda
Bay Nickel (WBN) di bawah konsorsium Strand Mineralindo Pte. Ltd. Dalam rangka
peningkatan nilai tambah mineral, PT WBN sedang membangun smelter untuk
mengolah nikel dengan kapasitas 2 x 35 ton/tahun yang ditargetkan dapat mulai
berproduksi pada 2017.
Dalam bidang energi, saat ini Pemerintah Perancis berusaha mengalihkan
ketergantungan terhadap minyak ke pemanfaatan energi nuklir dan berhasil
menurunkan proporsi minyak bumi dalam konsumsi energi final dari 71% (1973)
menjadi 39% (2003). Perancis merupakan negara dengan pemanfaatan pembangkit
listrik tenaga nuklir terbesar di dunia dan peringkat dua dunia dalam kapasitas
total nuklir terinstal.
Untuk batubara, Perusahaan batubara milik Perancis, Charbonnages de France,
telah mengakhiri produksi batubaranya pada April 2004. Perancis saat ini
tinggal memiliki cadangan batubara yang sangat kecil, setelah mengalami
penurunan produksi batubara secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. (esdm)
No comments:
Post a Comment