Edi Santoso dibantu anggotanya, Zulham Efendi saat mengemas ikan kerapu SUBCI yang diduga kena penyakit |
Tim ini juga telah memberikan penyuluhan mengenai Cara
Budidaya Ikan yang baik, terutama dari aspek penanggulangan penyakit ikan
kerapu.
Sementara Edi Nofendra selaku pemilik keramba SUB Corporation Indonesia menjelaskan, pada akhir April lalu ikan peliharaannya mengalami kematian sekitar 100 ekor tanpa diketahui apa menyebabnya.
Menurut Edi Santoso petugas SKIK (Stasiun Karantina Ikan Kelas II)
Medan II, ketika dilakukan bedah perut ikan ditemukan hati ikan kerapu berwarna
agak kehitam-hitaman yang menandakan bahwa ikan tsb telah terserang penyakit.
Ketika ditanya Telukharunews, Edi mengatakan jenis penyakit yang ditemukan di
TKP akan diuji di laboratorium di Medan. “Yang jelas ikan tersebut telah
diserang sejenis parasit,” kata Edi Santoso.
Agung Sugiarto |
Menyinggung tentang potensi pengembangan budidaya ikan kerapu di
Kabupaten Langkat, Agung Sugiarto dari Dinas Perikanan Langkat menyebutkan, dari
hasil data yang ada dapat diketahui bahwa Kabupaten Langkat yang terbesar dalam
hal budidaya ikan kerampu di Indonesia yaitu mencapai angka 5035.
“ Peluang bisnis ikan kerampu di Kabupaten Langkat, khususnya di
Pangkalansusu masih menjanjikan bila cara pemeliharaan tetap merujuk pada
prosedur yang baik dan benar,” kata Agung.
No comments:
Post a Comment