Foto ilustrasi doc. |
Telukharunews – Sekalipun menghadapi tekanan penurunan produksi sebesar 50% per tahun akibat lama tiada investasi, namun Direktur Hulu Pertamina Muhammad Husen menegaskan Pertamina tetap percaya produksi di Blok West Madura Offshore (WMO) mencapai 30.000 barel per hari (BPH) di akhir 2012.
Husen mengakui hingga bulan Mei
2012 ini, produksi Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) masih
belum bisa melampui 15.500 BPH. Tetapi dengan suntikan anggaran hampir 4 kali
lipat dibanding tahun 2011, Husen yakin PHE WMO bakal bisa mencapai target.
“Kami tahu beban PHE WMO sangat
berat untuk melawan penurunan produksi alamiah akibat lama tiada investasi
baru. Tetapi tantangan itu terbukti bisa diatasi. Karena itu saya tidak mau
menurunkan target produksi. Kita masih punya waktu 7 Bulan untuk mencapai
30.000 BPH di akhir 2012,” kata Husen menanggapi satu tahun PHE WMO, Kamis
(9/5/2012).
Seperti diketahui, setelah 30
tahun dikelola Kodeco Energy, tepatnya tanggal 7 Mei 2011, pengelolaan
Blok WMO diserahkan pemerintah pada Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai anak
perusahaan PT Pertamina (Persero).
Saat diserahkan produksi Blok WMO
sekitar 13.000 BPH, tinggal 50% dibanding produksi tertinggi sebelukmnya
yang mencapai 26.000 BPH. Penurunan produksi itu tidak bisa dihindari karena
tiadanya investasi baru sejak Agustus 2010 menyusul ketidakjelasan perpanjangan
kontrak pengelolaan Blok WMO.
Senior Executive VP & GM PHE
WMO Imron Asjhari juga masih optimistis bisa mencapai target yang dibebankan
Pertamina. Dengan Anggaran Belanja Investasi (ABI) sekitar US$ 540 juta dan
Anggaran Belanja Operasi (ABO) sekitar US$ 135 juta, Imron yakin bisa
mempercepat pengembangan lapangan dan mempercepat pemboran sumur.
“Kami optimistis akhir tahun ini
produksi PHE WMO bisa mendekati 30,000 BPH dan 170 juta kaki kubik gas per hari
(MMSCFD. Yang menjadi masalah hanyalah jumlah SDM yang masih kurang untuk dapat
mencapai target meningkatkan kapasitas produksi 30% tiap tahunnya hingga 2016,”
katanya.
Khusus di tahun 2012 ini, kata
Imron, PHE WMO merencanakan mengebor 9 sumur eksplorasi, 12 sumur pengembangan
dan 15 sumur kerja ulang. Selanjutnya tiga anjungan baru dan jaringan pipa dan
satu perbaikan anjungan dan pemasangan jaringan pipa akan dipasang mulai Juli
sampai November 2012.
Di samping itu PHE WMO akan
mendatangkan menara pemboran yang ketiga pada bulan Juli 2012.
“Mudah-mudahan
Juli nanti sudah ada pemenang dan rignya bisa segera terpasang,” katanya.
Saat ini enam sumur pengembangan
sudah selesai dibor sehingga berhasil meningkatkan produksi, dan satu
sumur eksplorasi sudah selesai dibor yang berhasil meningkatkan cadangan minyak
dan gas PHE WMO.
“Apa yang kami lakukan ini untuk
membuktikan bahwa putera-putera terbaik bangsa dapat mengoptimalkan produksi
blok West Madura Offshore setelah pelimpahan dari Kodeco yang semula dalam
kondisi produksi tidak optimal,” tegas Imron bangga.
Dijelaskan, PHE WMO juga
memiliki target RJPP (Rencana Jangka Panjang Perusahaan) yaitu, 40,000 BPH
untuk minyak dan 210 MMSCFD untuk gas pada tahun 2016 atau setara 75,000 BOEPD.
Untuk mencapai target tersebut, Imron
Asjhari mengatatakan, PHE WMO akan melakukan pemboran lebih dari 25 sumur
eksplorasi dan 75 sumur pengembangan, kerja ulang lebih dari 10 sumur,
perawatan pada 37 sumur, serta pemasangan lebih dari 10 anjungan baru sampai
tahun 2016.
Dalam meningkatkan angka produksi,
PHE WMO juga melakukan proyek IOR dan EOR untuk mengoptimalkan pengembangan
lapangan-lapangan yang sudah ada dimana saat ini semua produksi masih dengan
primary recovery, dengan recovery factor 10-20%. Diharapkan pada awal tahun
2015 sudah kelihatan kontribusi produksi dari hasil EOR tersebut.
Sedangkan untuk di bidang
Eksplorasi, PHE WMO akan melakukan pemboran eksplorasi dari anjungan yang ada
dan apabila berhasil menemukan cadangan migas maka akan langsung diproduksi.
(bpmigas)
No comments:
Post a Comment