The range of Hsiungfeng 2E (Foto wikileaksnews) |
Taipei (Telukharunews/ANTARA News) -
Taiwan untuk pertama kalinya menggelar rudal jelajah yang mampu menghantam
basis-basis militer penting sepanjang pantai tenggara China daratan, lapor
media lokal Senin.
Produksi massal "Hsiungfeng"
(Brave Wind) 2E buatan Taiwan, yang memiliki jangkauan 500 kilometer, telah
selesai dan rudal-rudal tersebut mulai dipakai, kata Liberty Times, mengutip
sumber militer yang tak disebutkan.
Kementerian pertahanan menolak untuk
mengomentari laporan tersebut, namun surat kabar itu mengatakan proyek, yang
diberi nama sandi "Chichun" (Lance Hawk), itu telah membuat militer
mengeluarkan biaya sekitar 30 miliar dolar Taiwan (1,02 miliar dolar).
Para pakar Taiwan memperkirakan bahwa
militer China, Tentara Pembebasan Rakyat, memiliki lebih dari 1600 rudal yang
diarahkan ke pulau tersebut.
"Sejauh ini, persenjataan dapat
dipakai sebagai alat pencegah," kata Kevin Cheng, pemimpin redaksi Majalah
Pertahanan Asia-Pasifik yang berbasis di Taipei, kepada AFP.
"Bila terjadi perang di Selat
Taiwan, rudal-rudal tersebut dapat digunakan untuk menyerang bandara dan
pangkalan militer Tentara Pembebasan Rakyat."
No comments:
Post a Comment