![]() |
Ka.BPMIGAS Priyono |
Bandung (Telukharunews)—Badan Pelaksana Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) melarang pekerja BPMIGAS dan
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) menggunakan bahan bakar minyak
(BBM) bersubsidi. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPMIGAS R. Priyono dalam pembukaan
Forum Perencanaan Eksplorasi dan Produksi yang berlangsung di Bandung,
Rabu (30/5).
“Mulai hari ini
seluruh industri hulu migas harus mulai mengikrarkan motto ‘industri hulu migas
adalah industri yang bebas BBM bersubsidi, wajah Pertamax, senyum BBG,” ujar
Priyono.
Dia menambahkan, pada hari yang sama BPMIGAS akan
mengirimkan surat edaran yang menginstruksikan Kontraktor KKS untuk melarang
pekerjanya memakai BBM bersubsidi.
Pelarangan ini
sejalan dengan gerakan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang
pelaksanaan gerakan penghematan penggunaan BBM, terutama BBM bersubsidi yang
menggerus anggaran pemerintah sehingga bisa mengakibatkan berkurangnya
kemampuan pemerintah untuk membangun infrastruktur yang sangat dibutuhkan untuk
menjaga pertumbuhan ekonomi.
“Seruan untuk tidak
memakai BBM bersubsidi sudah beberapa kali disampaikan oleh BPMIGAS dalam
berbagai forum bersama dengan Kontraktor KKS. Hari ini kita mengirimkan surat
formal untuk menginstruksikan hal ini kepada mereka,” ujar Priyono.
Dalam kesempatan
yang sama BPMIGAS kembali menegaskan dukungan BPMIGAS dan industri hulu migas
untuk melaksanakan program konversi BBM ke bahan bakar gas. “Kontraktor KKS
siap alokasikan kebutuhan gas untuk BBG,” ujar Priyono.
Penggunaan BBG akan
menghemat pengeluaran pemerintah untuk subsidi BBM karena harganya lebih murah.
Atas instruksi BPMIGAS, beberapa waktu lalu 16 Kontraktor KKS sudah
menandatangani nota kesepahaman untuk memasok gas kepada 21 perusahaan daerah
yang akan memasok lebih lanjut untuk keperluan BBG.
Enam belas
Kontraktor KKS tersebut adalah PT Pertamina EP (Lapangan Pondok Tengah, Tambun,
Pondok Makmur, dan North Kedung Tuban); JOB Pertamina-PetroChina East Java;
Pertamina Hulu Energi WMO; Santos (Sampang) Pty. Ltd; Santos (Madura Offshore)
Pty. Ltd; Lapindo Brantas Inc. Lapangan Wunut; PC Ketapang II Ltd. Lapangan
Bukit Tua; JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang; Kalila (Bentu) Ltd. Lapangan
Bentu; PetroChina Int’l Jabung Ltd Lapangan Associated Gas SWB, WB, dan SB; JOB
Pertamina-Medco E&P Simenggaris ; Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.
Ltd.; JOB Pertamina-Medco E&P Tomori; Kangean Energy Indonesia Ltd;
Manhattan Kalimantan Investment Pte. Ltd; dan Salamander Energy (Bangkanai)
Ltd.
“BPMIGAS
berharap pemerintah daerah dapat segera mempersiapkan infrastruktur sehingga
pasokan gas untuk BBG ini dapat segera direalisasikan.” Ujar Priyono.
Secara internal
BPMIGAS sudah mulai mengkonversi beberapa kendaraan operasional untuk bisa
menggunakan BBG. Harapannya, konversi ini dapat dilakukan secara bertahap
sehingga pada akhirnya semua kendaraan operasional tidak lagi menggunakan BBM. (bpmigas)