JAKARTA - Pemerintah mengusulkan volume BBM bersubsidi tahun 2014
antara 51,04-52,41 juta KL. Peningkatan volume ini sesuai dengan pertumbuhan
kendaraan roda dua dan empat yang mencapai 10% per tahun dan pertumbuhan
ekonomi yang rata-rata sekitar 6%.
”Usulan 52 juta KL yang kita usulkan, sesuai dengan pertumbuhan
kendaraan per tahun. Belum lagi pertumbuhan ekonomi,” jelas Dirjen Migas
Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII
DPR, Rabu (5/6).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik, lanjutnya, meningkatkan
daya beli masyarakat untuk membeli kendaraan bermotor. Karena itu tak
mengherankan apabila pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor per tahunnya sekitar
10%.
Usulan volume BBM bersubsidi sebesar 51,04-52,41 juta KL ini, sudah
memperhitungkan pengendalian BBM bersubsidi sebagai implementasi Peraturan
Menteri ESDM No 1 Tahun 2013 tentang Pengendalian Penggunaan BBM, kebijakan
konversi BBM ke bahan bakar gas serta koordinasi BPH Migas dengan Pemda dalam
pengendalian BBM bersubsidi.
Dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, Selasa (4/6), Menteri ESDM
Jero Wacik mengusulkan volume BBM bersubsidi tahun 2014 antara 51,04-52,41 juta
KL, terdiri dari Premium 33,5 juta KL, minyak tanah 1,1-1,2 juta KL dan Solar
16,44-17,71 juta KL. Alpha BBM subsidi diusulkan sesuai dengan formula APBN-P
2013.
Sumber: esdm.
No comments:
Post a Comment