NASA GSFC- Badai Tropis Yagi yang berkembang selama akhir pekan tanggal
8 dan 9 di Barat Pasifik Utara dari Tropical Depression 03W, dan satelit NASA
merekam badai datang bersama-sama. Satelit TRMM NASA mengukur tingkat curah
hujan dalam badai, dan menemukan hujan terlebat turun di bagian selatan dari
pusat pusaran badai.
NASA dan Badan Antariksa Jepang Misi Pengukuran Curah Hujan Tropis (TRMM)
merekam tingkat curahan hujan berada dalam Badai Tropis Yagi pada 10 Juni di
08:19 EDT. Hujan terberat jatuh di selatan pusat di sekitar pusat sirkulasi
pada sebanyak 1,2 inci (30,4 mm) per jam.
Pada tanggal 10 Juni 2013 pukul 1500 UTC (11:00 WIB), Badai Tropis Yagi
mendekati kecepatan angin maksimum 45 knot dekat (51,7 mph/83.3 kph), yang diperkirakan
akan mencapai puncak kecepatan angin. Yagi kini berada dekat kordinat 25,0°
LintangUtara dan 135,2° BujurTimur, sekitar 344 mil laut (396 km/637,1 km)
sebelah barat dari Iwo Jima, Jepang. Yagi bergerak ke arah TimurLaut pada
kecepatan 12 knot (13,8 mph/22.2 kph).
Menurut Joint Typhoon Warning Center, animasi pencitraan inframerah mengungkapkan
pusat sirkulasi tingkat rendah terbungkus rapat yang dikelilingi oleh konveksi
dangkal. Konveksi kuat (udara naik yang membentuk badai) muncul terbatas dalam
badai tropis.
Untuk bagian utara Yagi, gerakan angin vertikal melemah (antara 15 dan
20 knots/17.2 dan 23,0 / 27,7 dan 37,0 kph), dan geseran angin menghambat
perkembangan badai. Gesaran angin adalah ukuran bagaimana kecepatan dan arah
angin berubah dengan ketinggian. Sedangkan uap air yang tampak menunjukkan
bahwa ada udara hampa (subsidence) di sepanjang tepi barat badai, yang juga
menghambat perkembangan badai.
Suhu permukaan laut tetap cukup hangat untuk mendukung Yagi, sehingga
badai diperkirakan akan mempertahankan kekuatan selama 24 jam berikutnya ketika
bergerak ke arah TimurLaut. Yagi diperkirakan buyar di selatan Jepang sebelum
14 Juni.
Sumber: NASA’s Goddard Space Flight Center
No comments:
Post a Comment