Presiden SBY menyampaikan keterangan pers mengenai harga
BBM, seusai rapat kabinet, di Kantor Presiden, Rabu (12/6) sore. (foto:
abror/presidenri.go.id)
|
JAKARTA - Jika hanya memikirkan kepentingan politik sendiri, Presiden
tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). "Saya siap menanggung
risiko dan tanggung jawab atas kebijakan yang tidak populis ini daripada
menyerahkan beban ke pemerintahan selanjutnya," kata Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers di ruang kerjanya, kompleks Istana
Kepresidenan Jakarta, Rabu (12/6) sore.
Presiden kemudian menjelaskan tujuan dan alasan menaikkan harga BBM
bersubsidi ini. Pertama, selama ini subsidi BBM justru banyak dinikmati oleh
golongan mampu yang tak berhak. Selain itu dengan dikuranginya subsidi BBM maka
akan tersedia anggaran untuk membantu rakyat miskin.
Masyarakat miskin akan mendapatkan kompensasi atas kenaikan harga BBM
ini. Bantuan dan proteksi sosial atau dana kompensasi, ujar Presiden SBY,
secara moral wajib diberikan kepada saudara-saudara yang kurang mampu.
Pemerintah saat ini telah menyiapkan beberapa bentuk kompensasi, seperti Bantuan
Langsung Sementera Masyarakat (BLSM), Beras untuk Masyakarat Miskin (Raskin)
yang ditambah, Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditambah anggarannya,
beasiswa untuk murid miskin, dan lain-lain.
"Kami semua mencintai rakyat dan menyayangi rakyat. Kami mencari
solusi, mencari kebijakan, semuanya adalah untuk rakyat," Presiden
menegaskan.
Sebelumnya, Presiden menjelaskan bahwa tekanan dan dorongan untuk
menaikkan harga BBM ini sudah sejak 2011, seiring naiknya harga minyak mentah
dunia. Tapi pemerintah memilih cara lain. Seperti diketahui, perkembangan perekonomian global
saat ini, yang berdampak kepada Indonesia, sangat mempengaruhi perekonomian.
Keputusan menaikkan harga BBM telah dipertimbangkan secara matang dan
dihitung secara seksama. Kebijakan pengurangan subsidi BBM ini sepenuhnya
kewenangan pemerintah dan DPR sudah mengetahuinya.
"Saya tidak ingin membebani presiden yang akan datang karena harus
menaikkan harga BBM padahal baru mengawali masa bakti dan tugasnya," ujar SBY.
Twitter: @websitepresiden
Sumber: www.presidenri.go.id
No comments:
Post a Comment