NUSA DUA, Bali – Peranan minyak bumi sebagai sumber energy secara perlahan
akan digantikan dengan gas bumi. Dominasi minyak bumi sebagai sumber energy
yang mencapai 49% dalam bauran energy nasional dalam jangka panjang sangat
membahayakan ketahanan energy nasional,
karena selain cadangannya sudah sangat sedikit untuk mendapatkan
cadangan barunya juga sangat sulit dan membutuhkan investasi yang besar. Mulai
Tahun ini, Pemerintah memasukkan lifting gas bumi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN).
“Kita punya gerakan untuk menjadikan gas menjadi prioritas ke dua,
pelan-pelan kita tinggalkan minyak dan mulai mengarah ke gas” ujar Menteri
ESDM, Jero Wacik dalam paparannya di acara Pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi
se-Indonesia di Bali, Kamis (13/6/2013).
Menteri menambahkan, energi mix
Indonesia saat ini masih tergantung minyak yaitu sebesar 49,7%. Namun ketergantungan
ini akan ditekan hingga menjadi 25% tahun 2025. Peran gas akan ditingkatkan.
Demikian juga batubara dan energi baru terbarukan.
Gerakan untuk beralih ke gas selain dilaksanakan pada sektor
transportasi dan industri juga sudah menjangkau sektor pembangkit listrik,
dengan melarang PT PLN (Persero) membangun pembangkit listrik baru yang
menggunakan bahan bakar BBM. Gerakan pindah dari BBM ke gas, harus menjadi
gerakan bersama untuk memperkuat ketahanan energy.
Pemerintah telah pula memasukkan lifting gas dalam perhitungan APBN
.“Energi itu, dulu minyak, sampai tahun yang lalu pun kita masih paradigmanya itu minyak, sehinga
di asumsi APBN, masih yang di sebut adalah lifting minyak”. Menteri ESDM.
“Tidak cukup kita hanya menggantungkan pada lifting minyak, kita harus
mulai juga memperhatikan lifting gas, maka mulai tahun lalu asumsi APBN,
menyangkut 2 hal lifting, lifting minyak dan lifting gas, karena gas kita akan
bisa naik, maka sekarang di sebut lifting migas,” imbuh Menteri.
Sumber: esdm
No comments:
Post a Comment