Thursday, 27 August 2015

Hadapi MEA, Kita Jangan Hanya Jadi Penonton


Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Foto KESDM

SURABAYA – Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan mulai berlaku pada akhir 2015 mendatang membuat persaingan antar Negara ASEAN termasuk tenaga kerja semakin ketat. Pembentukan pasar tunggal ASEAN ini, memungkinkan masuknya satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat. Bangsa Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan diri menghadapi kondisi ini sehingga tidak hanya menjadi pelayan bahkan penonton saja.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat jamuan makan malam di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Minggu (26/4) lalu telah mengingatkan, agar seluruh elemen bangsa Indonesia untuk siap menghadapi MEA mendatang. "Ya, harus siap karena sudah tidak bisa mundur lagi. Pokoknya, harus siap. Namun, yang paling penting, menurut saya, kita akan identifikasi dulu dalam waktu yang sangat dekat ini," ujar Presiden Jokowi kala itu.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dalam sambutannya di Acara Forum Komunikasi Keselamatan Migas pagi tadi, Rabu (26/8) menyatakan pentingnya membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan kompetensi agar tidak hanya menjadi “penonton” saja. “Kasian para pahlawan itu, mereka sudah berjuang untuk meraih kemerdekaan, kalau kita hanya jadi penonton di negeri sendiri. Kita harus jadi tuan dan nyonya di negeri kita sendiri, bukan hanya jadi pembantu, bukan hanya jadi pelayan, bahkan jadi penonton saja,” ujar Risma.
“Kalau kita tidak hati-hati, kita akan dijajah kembali, karena kedepan penjajahannya bukan perang, namun ekonomi,” tegas Risma.***

Sumber: Website Kementerian ESDM

No comments:

Post a Comment