Wednesday, 14 May 2014

Ini Alasan PKB Menolak Berkoalisi dengan Partai Islam



"Koalisi partai Islam sudah pasti gagal."
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di DPP PKB, Jakarta, Selasa (13/5/2014). (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)
JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, Selasa 13 Mei 2014, mengungkapkan alasan partainya menolak berkoalisi dengan poros partai Islam.

Menurut Muhaimin, poros koalisi partai Islam tidak mungkin menang. Oleh karena itu partainya memilih berkoalisi dengan partai nasionalis, yakni PDI Perjuangan.

"Koalisi partai Islam sudah pasti gagal, karena masing-masing partai punya kepentingan. Oleh karena itu seperti yang terjadi inilah (Koalisi Dengan PDIP) yang harus kami kembangkan," ujar Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta.

Cak Imin memaparkan, pertimbangan PKB memilih berkoalisi dengan PDIP adalah karena memiliki visi yang sama. Yaitu membangun pemerintahan yang menyejahterakan kaum Nahdiyin atau NU dan Marhaen (masyarakat kecil).

Menurut dia, dua entitas masyarakat ini sudah lama menjadi kalangan yang terpinggirkan.

"PKB dan PDIP dengan Jokowi punya misi yang sama, yakni mendorong kelompok marjinal supaya tingkat kesejateraan ekonominya naik," kata Cak Imin.

Indonesia, ia menambahkan, membutuhkan kepemimpinan baru yang sangat dekat dengan rakyat dan sosok egaliter. Sosok itu dimiliki oleh Jokowi dengan gaya pemimpin yang komunikatif dan tidak berjarak dengan masyarakat. "Sehingga mendorong partisipasi rakyat dalam pembangunan," kata Muhaimin. (VIVAnews)

No comments:

Post a Comment