Inilah dugaan lokasi (bintang merah) ledakkan ujicoba bom nuklir Korea Utara di kawasan
Punggye-ri, tempat Korea Utara melakukan uji-uji nuklir mereka. Foto: Google
Earth/THNews
|
Telukharunews.com – Menurut data yang dikutip dari situs web resmi
Pusat Informasi Gempabumi Nasional - Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS
National Earthquake Information Center) disebutkan telah terjadi ledakan
Magnitude 5,3 Skala Richter pada Jum’at, 09 September 2016 pukul 00:30:01 UTC
atau pukul 07:30:01 WIB dan pukul 09:30:01 waktu setempat.
Lokasi ledakan yang terjadi di permukaan darat/tanah pada pukul
09:30:01 waktu Korea Utara berada di koordinat 41.298°Lintang Utara - 129.015°Bujur
Timur berjarak 19 km sebelah timur-Timur Laut dari Sungjibaegam Korea Utara.
Korea Utara Ledakkan Bom Nuklir
'Terbesar' Mereka
Menurut berita yang dirilis BBC.Com-Indonesia, Korea Utara diduga
melakukan lagi pengujian bom nuklir, setelah suatu gempa berkekuatan 5,3 skala
Richter terdeteksi dekat situs uji coba nuklir negeri itu.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap mengatakan guncangan itu merupakan
'gempa buatan.'
Sebuah sumber pemerintah Korea Selatan yang tidak disebutkan namanya
mengatakan sangat mungkin hal itu merupakan suatu uji coba nuklir.
Belum ada konfirmasi dari Utara, namun seluruh gempa bumi buatan dalam
skala itu di daerah itu sebelumnya terbukti merupakan akibat dari uji coba
nuklir.
Citra satelit terbaru dan informasi intelijen sebelumnya menunjukkan
peningkatan aktivitas di kawasan Punggye-ri, tempat Korea Utara melakukan uji
coba sebelumnya, menunjukkan bahwa uji coba nuklir yang kelima akan segera
terjadi.
Disebutkan, mereka 'tidak dapat memastikan kemungkinan jenis ledakan
itu, apakah nuklir atau jenis ledakan lain.'
Jumat 9 September itu adalah Hari Nasional Korea Utara, yang menandai
awal kepemimpinan rezim negara itu.
Korea Utara sering menggunakan acara-acara seperti itu sebagai
kesempatan untuk menunjukkan kekuatan militer.
Alat ledak terbesar
Analis Korea Utara dari Middlebury Institute of International Studies,
AS, Jeffrey Lewis mengatakan kepada Reuters bahwa skala getaran Jumat itu
menunjukkan hasil ledakan dari suatu peledak berkekuatan 20 sampai 30 kilo ton.
Jika dikukuhkan, itu akan merupakan perangkat ledakan terbesar Korut
sampai saat ini.
Berdasarkan sanksi PBB, Korea Utara dilarang melakukan tes teknologi
nuklir atau rudal.
Tapi dalam beberapa bulan terakhir ini mereka telah melakukan
serangkaian peluncuran rudal balistik dan mengancam untuk melakukan serangan
nuklir kepada musuh-musuh mereka.
Uji coba nuklir terakhirnya, bulan Januari lalu, diakui sebagai sebuah
bom hidrogen, tetapi klaim itu belum dikukuhkan kebenarannya.
Editor: Freddy Ilhamsyah PA
No comments:
Post a Comment