Foto Kementerian ESDM |
MEDAN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung
bersamaan dengan pencanangan proyek-proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor ekonomi Sumatera hari ini, Jumat
(10/10/2014), mencangkan proyek transmisi listrik 500 kilovolt (kV) Sumatera
dan transmisi interkoneksi listrik Sumatera – Jawa. Kedua proyek tersebut
memiliki nilai strategis untuk perkuatan pasokan listrik ke Sumatera dan
menghubungkan listrik antara Sumatera dan Jawa.
"Proyek transmisi 500 kV trans Sumatera kalau sekarang seperti
interkoneksi Jawa Bali tapi ini adanya di Sumatera. Artinya pembangkit listrik
dimanapun di pulau Sumatera ini bisa dialirkan ke seluruh tempat di Sumatera
ini tanpa kecuali. Ini juga proyek sangat monumental karena listrik dan
energilah yang bisa membuat kita jadi negara maju, karena tanpa listrik tidak
mungkin ada industri dan tanpa industri kita tidak menjadi negara maju",
ujar Menko Perekonomian, Chairul Tanjung.
"Listrik penting untuk menjadi daya tarik pembangunan ekonomi
melalui sektor energi.Pencanangan proyek ini akan menjadikan Sumatera sebagai
pulau dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan dalam Jangka panjang Sumatera
harus punya listrik dalam jumlah besar dan mampu menarik industri untuk masuk
ke pulau Sumatera", ujarnya.
Proyek Transmisi 500 KV Sumatera
Proyek transmisi listrik Sumatera membentang di sepanjang sisi timur
pulau Sumatera. Jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi ini akan berfungsi
sebagai “jalan tol listrik” Sumatera yang menyalurkan tenaga listrik dari
pusat-pusat pembangkit ke pusat-pusat beban di pulau Sumatera.
Untuk tahap pertama akan dibangun lima ruas transmisi 500 kV Sumatera,
yaitu :
- Ruas New AurDuri – Perbatasan (Jambi – Riau) (Lot-1)
- Ruas New AurDuri – Perbatasan (Jambi – Riau) (Lot-2)
- Ruas Perbatasan (Jambi – Riau) – Rengat Ruas Rengat – New Garuda Sakti (Lot-1)
- Ruas Rengat – New Garuda Sakti (Lot-2)
Jaringan transmisi yang akan dibangun akhir 2014 dan ditargetkan mulai beroperasi tahun 2017 ini akan membentang sepajang 360 kilometer sirkuit (kms) dari Aur Duri, Jambi hingga Garuda Sakti, Riau. Jaringan transmisi ini akan menyalurkan listrik dari beberapa pusat listrik tenaga uap (PLTU) yang saat ini sedang dibangun, diantaranya PLTU Jambi kapasitas 2 x 400 megawatt (MW), PLTU Sumsel 6 kapasitas 2 x 300 MW dan PLTU Sumsel 7 kapasitas 2 x 150 MW. Selain itu juga untuk mendukung jaringan listrik 275 kV yang saat ini menjadi andalan untuk transfer daya listrik di sistem kelistrikan Sumatera.
Sistem kelistrikan Sumatera terbagi menjadi tiga sistem kelistrikan
besar yaitu Sumatera Bagian Selatan meliputi Sumatera Selatan, Lampung dan
Bengkulu, Sumatera Bagian Tengah meliputi Sumatera Barat, Riau dan Jambi, dan
Sumatera Bagian Utara meliputi Sumatera Utara dan Aceh. Total beban puncak di
Sumatera saat ini sekitar 4.483 MW dan beban listrik di Sumatera tumbuh
rata-rata 10% per tahun. Pembangunan jaringan transmisi ini akan memperkuatan
sistem kelistrikan Sumatera dan juga secara signifikan akan mengurangi
pemakaian BBM sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Proyek transmisi 500 kV Sumatera ini merupakan proyek pembangunan
transmisi pertama yang menggunakan skema pembiayaan dan pembangunan penuh
dilakukan oleh developer dan selanjutnya dalam jangka panjang akan dimiliki
PLN.
Untuk tahap kedua, direncanakan mulai tahun 2016 akan dibangun jaringan
transmisi 500 kV yang menghubungkan Aur Duri – Muaraenim di Sumatera Selatan.
Tahap ketiga akan dibangun transmisi yang menghubungkan Garuda Sakti – Medan.
Jika semua tahap pembangunan ini selesai maka ditargetkan pada tahun 2020 telah
tersedia “jalan tol listrik” Sumatera yang menghubungkan Muara Enim di Sumatera
Selatan sampai Medan di Sumatera Utara. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di
Sumatera akan mendapatkan dukungan tenaga listrik yang cukup di masa depan.
Proyek Transmisi HVDC
Interkoneksi Sumatera - Jawa
Transmisi High Voltage Direct Current (HVDC) Interkoneksi Sumatera Jawa
(ISJ) merupakan proyek kelistrikan strategis yang terdapat dalam Rencana Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2013-2022. Tujuan
pembangunan transmisi yang pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi HVDC
tersebut adalah:
- Meningkatkan kemampuan dan keandalan pasokan listrik di Sumatera dan Jawa.
- Mendukung program pemerintah dalam rangka diversifikasi energi pembangkit berbahan bakar non BBM dengan mengoptimalkan batubara yang melimpah di Pulau Sumatera.
- Meningkatkan rasio elektrifikasi di Sumatera dan Jawa.
- Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Transmisi HVDC ISJ akan menyalurkan tenaga listrik sebesar 3000 MW dari
PLTU Independent Power Producer/IPP (listrik swasta) Sumsel 8, 9 dan 10 ke
sistem Sumatera dan Jawa. Panjang keseluruhan transmisi HVDC ISJ 742 km yang
meliputi transmisi DC (Direct Current) sepanjang 464 km dan transmisi AC
(Alternaitng Current) 278 km. Pembangunan Transmisi HVDC ISJ melewati 4
provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Banten, dan Jawa Barat. Pembangunan
Transmisi HVDC ISJ memerlukan lahan seluas 300 Hektar.
Proyek Transmisi HVDC ISJ
terdiri atas pembangunan:
- Converter Station 500 kV AC/DCdan Electrode Station di sisi Sumatera dan Jawa termasuk Gardu Induk AC 500 kV, 275 kV, dan 150 kV.
- Kabel Laut HVDC sepanjang ± 40 km di Selat Sunda berikut Landing Point di sisi Sumatera dan Jawa.
- Transmisi HVDC sepanjang ± 464 km di sisiSumatera dan Jawa.
- Transmisi 500 kV AC sepanjang ± 278 km di sisi Sumatera dan Jawa.
Sumber : esdm
No comments:
Post a Comment