Ist, |
JAKARTA - Negara, sesuai kewenangan yang dimiliki, akan terus
menjalankan konstitusi untuk melindungi hak-hak warga negara dalam menjalankan
ibadah dan kepercayaannya. Namun jika terjadi ketegangan atau konflik akibat
dari pemahaman yang berbeda, diperlukan upaya bersama untuk mengelola dan
mengatasinya.
"Para pemuka agama beserta ormas dan lembaga keagamaan diharapkan
dapat secara aktif dan penuh tanggung jawab ikut mengatasi dan mencarikan
solusinya," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bagian lain sambutannya
saat menghadiri Perayaan Dharmasanti Waisak Nasional Umat Buddha Indonesia 2557
BE/2013, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (26/5) sore.
Presiden menegaskan, tidak perlu dan tidak boleh terjadi pertentangan
antara yang kelompok minoritas dan mayoritas. Semua adalah komponen bangsa kita
yang harus hidup bersama dengan rukun dan damai serta saling menghormati.
"Tidak boleh ada kelompok yang merasa berada di atas kelompok yang
lain. Kita semua setara serta memiliki hak dan kewajiban yang sama,"
Presiden SBY menegaskan.
Presiden juga kembali mengingatkan, jika ada tindakan kekerasan dan
melawan hukum, termasuk kekerasan atas nama agama, aparat keamanan dan penegak
hukum dengan tegas mesti menindaknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pedomannya jelas, yakni Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2013 mengenai cara
mengatasi kekerasan dan konflik sosial.
"Kita harus memastikan dihentikannya semua bentuk ancaman,
intimidasi, dan agitasi --termasuk perusakan pada rumah ibadah apapun dan
penyerangan pada penganut agama manapun. Saya sampaikan bahwa pihak-pihak yang
mengancam hak-hak warga negara yang menjalankan ibadahnya di negeri ini tidak
dibenarkan," Kepala Negara menandaskan.
Dalam kesempatan ini, Presiden juga menyampaikan untuk terus
berkontribusi pada penyelesaian konflik komunal di Myanmar yang sarat akan isu
agama. "Saya telah dan akan terus menjalankan diplomasi, termasuk
memelihara komunikasi saya dengan Presdien Myanmar untuk mendorong penanganan
dan penyelesaian konflik komunal," kata SBY.
"Kita juga terus menunjukan kepedulian kita terhadap sesama, kita
ikut serta mendorong terciptanya rasa aman dan damai antarsesama umat beragama
di Myanmar," ujar Presiden SBY.
World Statesman Award
Umat Budha bangga atas rencana The Appeal of Conscience Foundation
memberi penghargaan World Statesman Award kepada Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. "Ini merupakan pengakuan dunia internasional kepada SBY sebagai
salah satu tokoh dunia yang berkontribusi dalam memperjuangkan kebebasan dan
toleransi beragama," kata Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia
(Walubi) Arief Harsono.
Ketua Umum Walubi menyampaikan hal ini dalam sambutan Perayaan
Dharmasanti Waisak Nasional Umat Buddha Indonesia 2557 BE/2013 M, di JIExpo,
Kemayoran, Jakarta, Minggu (26/5) pukul 16.00 WIB. Presiden SBY yang mengenakan
batik warna jingga menghadiri acara ini bersama Ibu Negara Hj Ani Bambang
Yudhoyono serta Wapres Boediono dan Ibu Herawatie.
Twitter: @websitepresiden
Sumber: http://www.presidenri.go.id
No comments:
Post a Comment