Esdm |
JAKARTA (Telukharunews)
- Badan Energi Internasional (IEA) memproyeksikan konsumsi gas alam China 5
tahun mendatang akan lebih dari dua kali lipat dari konsumsi saat ini,
sementara produksi yang besar gas non-konvensional akan mendorong harga menjadi
semakin rendah.
Hal tersebut tertuang dalam "Medium-Term Gas Market Report
2012" yang dirilis IEA pada World Gas
Conferenceyang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, 4-8 Juni
2012.
"China akan menjadi importir gas terbesar ketiga di dunia
setelah Eropa dan Asia-Oceania, mendorong pertumbuhan rata-rata tahunan menjadi
2,7% pada 2017," demikian tulis laporan tersebut.
Angka tersebut naik dari proyeksi IEA tahun lalu. Tahun 2011, IEA
memproyeksikan tingkat pertumbuhan permintaan gas global pada 2017 sebesar
2,4%.
Selama periode tersebut, Amerika Utara akan menjadi net-eksportir
LNG, sementara di sisi lain impor Jepang akan meningkat, namun hal tersebut
akan dipengaruhi pada kebijakan nuklir yang akan diambil Jepang.
Dalam "Medium-Term Gas Market Report 2012" juga
diprediksi perkembangan jangka menengah dan panjang untuk batubara, minyak dan
energi terbarukan. Pada laporan disebutkan perkiraan rinci untuk 5 tahun ke
depan permintaan sektoral menurut wilayah, termasuk pasokan dan perdagangan.
"Medium-Term Gas Market Report 2012" dirilis seminggu
setelah IEA mengeluarkan laporan khusus "Golden Rules for a Golden Age of
Gas", yang memperlihatkan dampak lingkungan dari produksi gas konvensional
hingga 25 tahun ke depan.
"The Golden Age of Gas telah tiba di Amerika Utara, tetapi
ekspansi lanjutan di seluruh dunia tergantung pada produksi gas dan distribusi
ke pasar," kata Direktur Eksekutif IEA Maria van der Hoeven saat
peluncuran "Medium-Term Gas Market Report 2012".
"Saat gas bersaing dengan sumber energi lain di semua segmen
pasar, terutama di sektor tenaga listrik, kondisi harga adalah elemen kunci
untuk tetap kompetitif. Laporan jangka menengah ini bertujuan untuk
memfasilitasi keputusan investor dengan menyediakan analisis mendalam tentang
tren saat ini dan apa yang kita harapkan berlangsung selama lima tahun
mendatang," ungkapnya.
Laporan ini mengidentifikasi sumber-sumber pasokan gas masa depan
lainnya, dengan produksi gas tambahan paling besar datang dari Uni Soviet dan
Amerika Utara. Pertumbuhan lebih lanjut dalam gas non-konvensional akan datang
dari gas shale di Amerika Utara, China dan Polandia, ditambah CBM di tempat
lain. (esdm)
No comments:
Post a Comment