China
Nickel Resources Holdings Co. Ltd. (Foto :
THNews/CNR)
|
"Pagi tadi saya
menerima China Nickel Resourches yang akan membangun
smelter sekaligus peleburan bijih besi di Kalimantan Selatan dengan investasi
pada fase pertama sebesar US$ 600 juta dolar dan fase selanjutnya US$ 1,5
miliar," ujar Menteri ESDM Jero Wacik
dalam keterangan pers di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (21/6/2012).
Perusahaan tersebut,
lanjut Jero Wacik, telah mengundangnya untuk melakukan groundbreaking pada
4 Juli nanti. "Selambat-lambatnya 2014 sudah berproduksi awal sehingga
tidak perlu ekspor bijih besi lagi," ungkapnya.
Menurut Jero Wacik, hal
ini sejalan dengan Permen 7 Tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral
dimana tidak diperbolehkan lagi ekspor raw material mulai
2014.
Jero Wacik juga telah menerima
pengusaha yang berasal dari Provinsi Chiangsu, China yang sedang mencari lokasi
pembangunan smelter. " Terkait penentuan lokasi, silakan cek saja lokasi
mana yang paling cocok, opsinya mau di Kalimantan Timur atau di Sulawesi,"
kata Jero Wacik. Rabu (20/6/2012).
Menteri ESDM menyatakan
pihaknya juga menerima kunjungan beberapa duta besar negara sahabat. Yang
terakhir adalah duta besar Italia dan Norwegia yang datang bersama para
investor yang tertarik berinvestasi di Indonesia.
"Semua menyatakan
ketertarikannya berinvestasi di Indonesia, karena menganggap prospek
pertumbuhan Indonesia ke depan akan semakin baik," pungkasnya. (esdm)
No comments:
Post a Comment