Block Mahakam. Foto Ist. |
KALTIM, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja
Sama Ditjen Migas, Sujatmiko dalam siaran pers pada Sabtu, 11 Maret 2017
menyebut, melanjutkan Kunjungan Kerja selama dua hari di Blok Mahakam,
Kalimantan Timur, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan,
Sabtu (11/3) melakukan peninjauan ke Terminal Senipah. Terminal Senipah
merupakan daerah operasi khusus pengolahan minyak dan gas yang dimiliki oleh
Total E&P Indonesie (TEPI). Di wilayah ini terdapat 3 fasilitas proses
utama yaitu: TPA (Terminal Processing
Area), CSU (Condensate Stabilization
Unit), dan TLA (Terminal Loading Area).
Menteri Jonan memulai kunjungannya dengan melakukan peninjauan ke ruang
pemantauan (control room) untuk
mengetahui alur kerja dan proses mulai dari produksi hingga pengapalan. Menteri
Jonan menilai lingkungan dan iklim kerja di TEPI bagus, demikian juga dengan
semangat kerja para pegawai.
"Saya lihat kalau kultur keselamatan bagus. Yang kedua, semangat
kerja juga bagus, sangat disiplin," ujar Menteri Jonan.
Di sela-sela peninjauan, Menteri Jonan kembali mengingatkan bahwa
produksi minyak dan gas (migas) Blok Mahakam harus tetap dijaga walaupun umur
lapangan sudah tidak muda lagi.
"Untuk produktivitas, banyak sumur (yang dikelola) TEPI, walaupun
sudah lama, ada yang 40 tahun, dari tahun 1974, yaitu Lapangan Bekapai, tetap
dijaga, dipertahankan kapasitas produksinya agar tetap baik. Kalau Pemerintah
inginnya produksi naik terus. Walaupun banyak fasilitas yang sudah mulai tua.
Untuk transisi, harus tidak ada gangguan di produksi dan kegiatan terkait.
Nanti pemerintah akan bikin peraturan segera supaya kapasitas produksinya tidak
turun, " ungkap Menteri Jonan.
Sementara terkait kemungkinan kelanjutan Total sebagai Operator di Blok
Mahakam pasca 2017, Menteri ESDM mengatakan bahwa hal tersebut semata-mata
untuk mempertahankan kapasitas produksi. Total dipersilahkan untuk mendiskusikan
hal ini dengan Pertamina dan SKK Migas.
"Saya sudah bilang dengan Total, (silahkan) bicara dengan
Pertamina dan SKK Migas. Pertamina bisa menawarkan share down 39 persen saham
maksimum, itu boleh karena 10 persen sahamnya ke pemerintah daerah. Pertamina
harus mayoritas. Kalau mau, Total menawarkan, mau operator bersama atau
operatornya dilanjutkan Total dan sebagainya. Orang-orang (pegawai) juga saya
kira tidak akan diganti," tegas Menteri ESDM.
Selanjutnya, terkait hak-hak pegawai, Menteri Jonan meminta agar
hak-hak pekerja tetap dijaga, baik terkait aspek keselamatan, lingkungan kerja
maupun kompetensinya.
"Untuk hubungan kerja kurang lebih sama. Nanti Pertamina akan buat
perusahaan sendiri, yaitu Pertamina Hulu Mahakam untuk mengoperasikan blok ini,
terpisah dari Pertamina Hulu Energi (PHE)," pungkas Menteri Jonan.
Sebagaimana diketahui, Blok yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja
Sama (KKKS) TEPI dan Inpex Corporation ini akan berakhir kontraknya pada 31
Desember 2017. Saat ini blok Mahakam dalam tahap transisi pengelolaan dari
kontraktor eksisting kepada kontraktor baru yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PT
PHM).
No comments:
Post a Comment