Foto; Google Earth. Teks: THnews/USGS |
JAKARTA, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Drs. Moch. Riyadi,
M.Si. pada Rabu, 22 Maret 2017 dalam Press Release-nya menyebutkan, wilayah
Bali, Banyuwangi, dan Mataram diguncang gempabumi tektonik.
Hasil analisis update parameter gempabumi oleh BMKG menunjukkan bahwa
gempabumi terjadi pukul 06.10.27 WIB dengan kekuatan M=5,6. Pusat gempabumi
terletak pada 8,79° Lintang Selatan dan 115,19° Bujur Timur, tepatnya di lepas
pantai selatan Pulau Bali pada jarak 12 km arah Tenggara Kota Denpasar pada
kedalaman 125 km.
Hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa dampak
gempabumi berupa guncangan dirasakan di Denpasar, Kuta, Badung, Gianyar dalam
skala intensitas II SIG BMKG (III-IV MMI), serta Negara, Singaraja, Klungkung,
dan Karangaasem dalam III MMI. Selain itu di Banyuwangi guncangan dirasakan
dalam II -III MMI dan di Mataram II MMI. Banyak warga di Denpasar, Nusa Dua,
dan Kuta dilaporkan terkejut dan berhamburan keluar rumah akibat guncangan
gempabumi ini, namun demikian hingga saat ini belum ada laporan mengenai
kerusakan akibat gempabumi.
Gempabumi Selatan Bali ini merupakan jenis gempabumi berkedalaman
menengah akibat aktivitas subduksi lempeng. Dalam hal ini Lempeng
Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju 70 mm/tahun,
mengalami deformasi/patahan batuan tepat di Zona Benioff bawah lepas pantai
selatan Pulau Bali. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi
ini dipicu penyesaran naik (thrust fault).
Masyarakat pesisir pantai selatan Bali, Lombok, dan Jawa Timur dihimbau
agar tetap tenang, mengingat hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak
berpotensi tsunami.*
Editor: Freddy Ilhamsyah PA
No comments:
Post a Comment