Sunday, 9 November 2014

Pengumuman Pemanggilan Fasilitator Pasar Pada Program Inisiatif Kompor Bersih


Ilustrasi (gambar tungkudonesia.org)

JAKARTA, - Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana pada hari ini Jumat (7/11) secara resmi melakukan Launching Call For Market Aggregator Clean Stove Initiative (CSI) / Pengumuman Pemanggilan Fasilitator Pasar Pada Program Inisiatif Kompor Bersih di Hotel Grand Zuri, Yogyakarta. Program Inisiatif Kompor Bersih terselenggara atas kerjasama Pemerintah Indonesia c.q. Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi dan World Bank dalam Program Clean Stove Initiative (CSI).

Acara ini bertujuan untuk mengundang calon-calon Market Agregator untuk dapat ikut serta dalam Program CSI. Acara Launching Call For Market Aggregator Clean Stove Initiative (CSI) dilaksanakan back-to-back dengan acara Bimbingan Teknis Peran Gender dalam Pemanfaatan Bioenergi, dimana kedua acara tersebut mempunyai keterkaitan yaitu peran perempuan dalam pengelolaan dan pemanfaatan energi, khususnya energi terbarukan berupa pemanfaatan biogas dan tungku sehat dan hemat energi.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM, Saleh Abdurrahman dalam siaran pers no. 58/SJI/2014 tanggal 7 November 2014 menyebutkan, Program CSI bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat pada tungku sehat dan hemat energi di Indonesia, dan mempromosikan pertukaran pengetahuan dan pengalaman di bidang tungku sehat dan hemat energi. Program ini secara bertahap akan memperkenalkan tungku sehat dan hemat energi berbahan bakar biomassa kepada 24,5 juta keluarga atau 40 persen rumah tangga di Indonesia yang masih menggunakan tungku tradisional untuk memasak, yakni menggunakan kayu bakar.

Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Program CSI meliputi penyusunan implementasi masterplan Program CSI, penyusunan sistem standar dan sertifikasi tungku, pelaksanaan Pilot Project CSI, dan penguatan institusi dan kapasitas sumber daya manusia. Adapun untuk kegiatan pilot project, target tungku yang akan digunakan oleh masyarakat sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) tungku.

Peranan Market Agregator terdapat pada kegiatan Pilot Project, dimana memiliki tugas sebagai badan usaha yang berbadan hukum, sebagai contoh perusahaan produsen tungku, yang akan menjual tungku sesuai standar teknis kepada konsumen di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Pelaksanaan Pilot Project ini dilaksanakan melalui skema pemberian insentif dengan pendekatan Pendanaan Berbasis Hasil (PBH) dimana memiliki mekanisme pemberian insentif kepada Market Agregator, sehingga tungku yang akan dijual kepada konsumen/masyarakat akan berkurang.

Besaran insentif yang akan diberikan kepada Market Agregator, tergantung kepada hasil dari pengujian efisiensi tungku, dengan besaran insentif yang diberikan berkisar antara Rp. 30.000,- sampai Rp 270.000,- per unit tungku.

Pilot project ini bertujuan agar tungku bersih bersertifikat dapat digunakan oleh rumah tangga minimal sebanyak 10 ribu unit, sehingga dapat meningkatkan akses pada energi modern, mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.

Dampak dari pelaksanaan pilot project ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan mayarakat, serta dapat mengurangi kemiskinan dan dampak perubahan iklim.***      

No comments:

Post a Comment