Ilustrasi (gambar tungkudonesia.org) |
JAKARTA, - Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi
Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana pada hari ini Jumat (7/11) secara resmi
melakukan Launching Call For Market
Aggregator Clean Stove Initiative (CSI) / Pengumuman Pemanggilan
Fasilitator Pasar Pada Program Inisiatif Kompor Bersih di Hotel Grand Zuri,
Yogyakarta. Program Inisiatif Kompor Bersih terselenggara atas kerjasama
Pemerintah Indonesia c.q. Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan
Konservasi Energi dan World Bank
dalam Program Clean Stove Initiative
(CSI).
Acara ini bertujuan untuk mengundang calon-calon Market Agregator untuk dapat ikut serta dalam Program CSI. Acara Launching Call For Market Aggregator Clean
Stove Initiative (CSI) dilaksanakan back-to-back
dengan acara Bimbingan Teknis Peran Gender dalam Pemanfaatan Bioenergi, dimana
kedua acara tersebut mempunyai keterkaitan yaitu peran perempuan dalam
pengelolaan dan pemanfaatan energi, khususnya energi terbarukan berupa
pemanfaatan biogas dan tungku sehat dan hemat energi.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM, Saleh Abdurrahman
dalam siaran pers no. 58/SJI/2014 tanggal 7 November 2014 menyebutkan, Program
CSI bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat pada tungku sehat dan hemat
energi di Indonesia, dan mempromosikan pertukaran pengetahuan dan pengalaman di
bidang tungku sehat dan hemat energi. Program ini secara bertahap akan
memperkenalkan tungku sehat dan hemat energi berbahan bakar biomassa kepada
24,5 juta keluarga atau 40 persen rumah tangga di Indonesia yang masih
menggunakan tungku tradisional untuk memasak, yakni menggunakan kayu bakar.
Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Program CSI meliputi penyusunan
implementasi masterplan Program CSI, penyusunan sistem standar dan sertifikasi
tungku, pelaksanaan Pilot Project CSI, dan penguatan institusi dan kapasitas
sumber daya manusia. Adapun untuk kegiatan pilot project, target tungku yang
akan digunakan oleh masyarakat sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) tungku.
Peranan Market Agregator
terdapat pada kegiatan Pilot Project,
dimana memiliki tugas sebagai badan usaha yang berbadan hukum, sebagai contoh
perusahaan produsen tungku, yang akan menjual tungku sesuai standar teknis
kepada konsumen di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Pelaksanaan Pilot Project ini dilaksanakan melalui skema pemberian
insentif dengan pendekatan Pendanaan Berbasis Hasil (PBH) dimana memiliki
mekanisme pemberian insentif kepada Market
Agregator, sehingga tungku yang akan dijual kepada konsumen/masyarakat akan
berkurang.
Besaran insentif yang akan diberikan kepada Market Agregator,
tergantung kepada hasil dari pengujian efisiensi tungku, dengan besaran
insentif yang diberikan berkisar antara Rp. 30.000,- sampai Rp 270.000,- per
unit tungku.
Pilot project ini bertujuan agar tungku bersih bersertifikat dapat
digunakan oleh rumah tangga minimal sebanyak 10 ribu unit, sehingga dapat
meningkatkan akses pada energi modern, mengurangi emisi gas rumah kaca,
meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan meningkatkan penggunaan energi
terbarukan.
Dampak dari pelaksanaan pilot project ini diharapkan dapat meningkatkan
kesehatan mayarakat, serta dapat mengurangi kemiskinan dan dampak perubahan
iklim.***
No comments:
Post a Comment