Kegiatan penajakan sumur migas di salah satu wilayah kerja Pertamina EP Pangkalansusu (Foto THNews.com) |
MEDAN, Telukharunews.com - Berdasarkan hasil pemantauan
Telukharunews.com sejak Juni sampai Oktober 2014 harga minyak mentah Indonesia
(ICP) terus mengalami penurunan yang cukup signifikan mulai dari USD 108,95 per
barel pada Juni 2014 menjadi USD 83,72 per barel di Oktober 2014.
Sedangkan pada Januari sampai Mei 2014 harga minyak mentah Indonesia
mengalami fluktuasi. Pada pembukaan tahun 2014 (Januari) harga minyak mentah
Indonesia tercatat rata-rata sebesar USD 105,80 per barel, dan mengalami dua
kali kenaikan pada Februari (USD 106,08 per barel) dan Maret (USD 106,90 per
barel). Kemudian pada April dan Mei mengalami penurunan menjadi USD 106,44 per
barel (April), dan USD 106,20 per barel untuk Mei 2014.
Menurut website Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi seperti yang
diberitakan pada Selasa, 4 November 2014 pukul 10:34:50 WIB menyebutkan, penurunan
harga minyak mentah Indonesia pada Oktober 2014, sejalan dengan perkembangan
harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan oleh beberapa
faktor yaitu :
1. Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) bulan Oktober
2014, proyeksi permintaan minyak mentah dunia tahun 2014 mengalami penurunan
menjadi 92,4 juta barel per hari atau lebih rendah 0,21 juta barel per hari
dibanding proyeksi bulan sebelumnya.
2. Berdasarkan laporan IEA bulan Oktober 2014, pasokan minyak mentah
dunia di bulan September meningkat sebesar 910.000 barel per hari yang
disebabkan oleh peningkatan pasokan baik dari negara-negara OPEC maupun
negara-negara on OPEC.
3. Berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA)-USA,
tingkat stok mingguan minyak mentah komersil Amerika Serikat selama bulan
Oktober 2014 mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan September 2014.
Rata-rata stok minyak mentah AS di bulan Oktober 2014 lebih tinggi 23,1 juta
barel dibandingkan dengan stok bulan September 2014.
4. Kekhawatiran pasar atas kondisi perekonomian global yang disebabkan
oleh :
a. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2014 berdasarkan publikasi
International Monetary Fund (IMF) Oktober 2014 mengalami penurunan sebesar 0,1%
dibandingkan proyeksi sebelumnya yang disebabkan oleh turunnya pertumbuhan
ekonomi di AS, China dan Jepang serta ekonomi negara-negara Eropa yang
cenderung stagnan.
b. Melemahnya perekonomian AS yang diindikasikan oleh turunnya
penjualan ritel sebesar 0,3% dibandingkan bulan sebelumnya.
c. Melemahnya perekonomian Jerman yang diindikasikan oleh revisi
proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dilakukan oleh Pemerintah Jerman menjadi 1,2%
dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar 1,8% dan output industri Jerman
mengalami penurunan sebesar 4% dibandingkan output industri bulan sebelumnya.
5. Menguatnya nilai tukar dolar AS dibandingkan mata uang dunia
lainnya.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain
disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian
di Jepang yang mengalami penurunan serta penurunan permintaan minyak mentah dan
produk turunannya di China dan India.
Perkembangkan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar
internasional pada bulan Oktober 2014, sebagai berikut:
- WTI (Nymex) turun sebesar US$
8,73 per barel dari US$ 93,07 per barel menjadi US$ 84,34 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar US$
10,59 per barel dari US$ 98,64 per barel menjadi US$ 88,05 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar US$
10,78 per barel dari US$ 95,98 per barel menjadi US$ 85,20 per barel. (fi)
No comments:
Post a Comment