“Mempertahankan Penerimaan
Negara, Mendorong Energi Terbarukan”
JAKARTA, (Telukharunews.com) - Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) masih menjadi faktor strategis bagi perekonomian nasional. Selain
sebagai penopang utama penerimaan negara dalam APBN, juga memasok kebutuhan energi,
bahan baku industri, menciptakan lapangan kerja, menarik investasi serta
mendorong pertumbuhan daerah. Peran ini pula yang ditunjukkan selama tahun
2013.
Secara umum, untuk sub sektor energi, Kementerian ESDM telah membuat
landasan pembangunan sektor energi nasional yang dituangkan dalam Catur Dharma
Energi. Program ini terdiri dari Tingkatkan Produksi Migas, Kurangi Pemakaian
& Impor BBM, Dorong Masif Pengembangan EBT dan Hemat Energi.
Demikian rangkuman Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero
Wacik saat memberikan penjelasan kepada wartawan pada acara jumpa pers mengenai
Kinerja Sektor ESDM Tahun 2013 hari Jumat (27/12/2013). Pada kesempatan
tersebut Menteri ESDM didampingi oleh seluruh Direktur Jenderal dilingkungan
Kementerian ESDM serta Sekretaris Jenderal serta sejumlah pejabat dilingkungan
Kementerian ESDM. Ungkap Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM, Saleh
Abdurrahman dalam Siaran Pers No.63/POSKOM KESDM/2013, Jum’at 27 Desember 2013.
Menteri mengungkapkan pada tahun 2013, perkiraan realisasi penerimaan
negara dari sektor ESDM mencapai Rp
398,4 Triliun. Penerimaan sebesar itu terdiri dari penerimaan Migas Rp 252,4
Triliun, Pertambangan Umum Rp 145,1 Triliun dan Panas Bumi Rp 0,87 Triliun.
Secara umum Kementerian ESDM telah berusaha bekerja keras untuk mencapai target
penerimaan negara.
Dari sisi produksi energi, selama tahun 2013 angka realisasinya
mencapai 6,87 juta BOEPD. Terdiri dari realisasi produksi (lifting) minyak bumi
sebesar 826 ribu BOEPD, lifting gas bumi sebesar 1.204 ribu BOEPD, dan batubara
sebesar 4.841 BOEPD. Sedang realisasi volume BBM bersubsidi 2013 sebesar 46,51
juta KL. Ada penghematan 1,49 juta KL dibanding kuota 48 juta KL.
Selain itu juga disampaikan bahwa untuk menghadapi musim liburan akhir
tahun stok BBM Nasional dalam kondisi AMAN. Rata-rata stok pada periode
tersebut yaitu Premium 16 hari, Minyak Tanah 81 hari dan Minyak Solar 17 hari,
Pertamax 50 hari dan kebutuhan Avtur naik 18 persen. Sedang penyediaan tenaga
listrik dalam kondisi pasokan cukup, dimana rata-rata daya mampu pembangkit
sebesar 32.476 MW dan beban puncak sebesar 29.791 MW.
Kementerian ESDM juga melakukan antisipasi terhadap bencana geologi.
Berdasarkan pemantauan saat ini terdapat 17 gunung api dengan status Waspada, 3
gunung api dengan status Siaga (G. Karangetang, G Lokon dan G Rokatenda).
Sedang untuk status Awas ada satu yaitu G Sinabung. Untuk itu telah dibentuk
Satgas dan posko ESDM (Posko Pusat KESDM, Posko Pertamina, Posko BPH Migas,
Posko PLN dan Posko Geologi) 22 Desember 2013 – 8 Januari 2014.
Pencapaian
Selain itu selama tahun 2013 juga ditandai beberapa pencapai atau
realisasi pada kinerja Sektor ESDM yang sangat membanggakan serta akan
memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi pelaksanaan pembangunan Sektor
ESDM pada tahun-tahun berikutnya.
Sub Sektor Migas
Pada tahun 2013, sub sektor hulu migas ditandai dengan tahun pemboran
sehingga decline rate berhasil ditahan. Selain itu juga telah ditandatangani 13
wilayah kerja migas konvensional dan 1 wilayah kerja migas non konvensional
(shale gas di Sumbagut/PHE).
Sedang alokasi/penyaluran gas bumi pada tahun 2013, untuk pertama kali
realisasi penyaluran gas domestik melampaui ekspor, yaitu sebesar 52%. Artinya
porsi ekspor tinggal sebesar 48 persen. Penyaluran gas untuk kebutuhan domestik
tersebut terdiri untuk Industri (21 persen) , Listrik (15 persen), Pupuk (8
persen), dan lainnya (8 persen).
Pembangunan SPBG selama tahun 2013 adalah sebanyak 4 buah oleh
Direktorat Jenderal Migas di Kalimantan Timur dan satu buan oleh PT PGN di
Pondok Ungu, Bekasi yang diresmikan pada 24 Desember 2013. Selain itu selama
tahun 2013 juga teah berhasil dilakukan pembangunan sejumlah ruas pipa gas
bumi, pelaksanaan konversi ke BBG/LPG serta pembagian 1.518 unit konverter kit
di Jabotabek, Jawa Timur, Bali dan Sumatera Selatan.
Sub Sektor Minerba
Selama tahun 2013 pelaksanaan renegosiasi telah menghasilkan 3 KK dan 5 PKP2B yang telah sepakat atas 6
isu strategis renegosiasi dari 34 KK dan 74 PKP2B. Selain itu juga telah
diresmikan pabrik Chemical Grade Alumina oleh PT Indonesia Chemical Alumina di
Tayan, Kabupaten Sanggau, kalimantan Barat pada 28 Oktober 2013.
Pemerintah konsisten menjalankan amanat UU No. 4 tahun 2009 mengenai
larangan ekpsor mineral dalam bentuk raw material dan konsentrat. Sejalan
dengan hasil rapat kerja dengan DPR RI tanggal 5 Desember 2013. Namun tetap
akan berusaha semaksimal mungkin meminimalkan dampak negatif. Hingga bulan
November 2013, dari 178 IUP, sebanyak 25
IUP diantaranya telah mencapai tahap commissioning dalam pembangunan smelter.
Sub Sektor Ketenagalistrikan
Pencapaian penting pembangunan sub sektor ketenagalistrikan pada tahun
2013 adalah tercapainya rasio elektrifikasi menembus angka sebesar 80,4 persen
(melampaui target 79,3%). Pencapaian ini menjadi landasan penting untuk
pembangunan sub sektor ketenagalistrikan tahun-tahun mendatang dimana pada
tahun 2014 rasio elektrifikasi ditargetkan mencapai 81,5 persen.
Jika pada tahun 2013 ada penambahan kapasitas pembangkit listrik
sebesar 1.175 MW sehingga kapasitas terpasang total menjadi 46.428 MW, maka
pada tahun 2014 ditargetkan akan ada penambahan sebesar 4.250 MW. Pada tahun
2013 juga telah dilakukan program Listrik Gratis untuk masyarakat tidak mampu
dan nelayan sebanyak 94.230 Rumah Tangga.
Program bauran energi (energy mix) telah menampakan hasil yang
menggembirakan. Pada tahun 2013 porsi BBM pada pembangkit listrik menjadi 12,60
persen. Bahkan tahun 2014 ditargetkan menurun menjadi 9,70 persen. Sedang porsi
batubara tahun 2013 menjadi 51,54 persen dan ditargetkan naik menjadi 57,24
persen pada 2014.
Sub Sektor EBTKE
Pengembangan dan pembangunan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) menjadi
perhatian utama pemerintah. Pada tahun 2013 telah diterbitkan Peraturan Menteri
ESDM terkait dengan Feed In Tariff untuk pembangkit listrik berbasis energi
baru terbarukan, yaitu FIT untuk PLT Surya Fotovoltaik (Permen No.17/2013), PLT
Sampah Kota (Permen No.19/2013).
Selama tahun 2013 secara keseluruhan atau total tambahan pembangkit
dari energi terbarukan 2013 adalah 7,73 MW. Terdiri dari PLTMH (1.458 kW), PLTS
terpusat (5.275 kW), PLTP Biomassa (1.000 kW).
Untuk tahun 2014 tambahan pembangkit EBT sebesar 74,8 MW berbasis panas
bumi, surya terpusat, mikrohidro, biomassa, arus laut, dan gasifikasi batubara.
Sedang produksi Biodiesel menjadi 2,54 juta kL, sebesar 58,5 persen
masih diekspor. Diharapkan ekspor akan menurun dengan penerapan mandatori
biodiesel. Pada 2014 diharapkan produksi biodiesel mencapai 3,2 juta kL dan
bioetanol sebesar 173 ribu kL. Pada 2014 akan dilaksanakan COD proyek panas
bumi pertama hasil dari program percepatan pembangunan pembangkit listrik tahap
II, yaitu PLTP Patuha.
Bidang Geologi
Pada tahun 2013 pembangunan bidang Geologi telah menghasilkan peta
potensi bencana geologi untuk 60 wilayah, untuk tahun 2014 direncanakan
dihasilkan untuk 70 wilayah. Selain itu juga telah dibangun Database Mineral
ASEAN. Kementerian ESDM bertindak selaku pengelola database yang bisa diakses
oleh seluruh negara ASEAN ini.
Sedang penyediaan Sarana Air Bersih Bagi Masyarakat di Daerah Sulit Air
telah berhasil dilakukan pemboran pada 190 titik dengan jumlah Desa
Tertinggal/Sulit Air sebanyak: 28.614 desa, jumlah debit air yang dihasilkan: 2
Liter/dtk (rata-rata) yang mampu melayani sekitar 1,8 juta jiwa/hari. Jika
dihitung dari 2005 hingga 2013 sudah dilakukan pemboran sebanyak 1.052 titik.
Tahun 2014 ditargetkan pemboran pada 200 titik.
Bidang Litbang
Bidang Penelitian dan Pengembangan, Kementerian ESDM pada 2013 telah
berhasil menyelesaikan konstruksi prototype Rig CBM tipe 350 Hp hasil rancang
bangun Balitbang ESDM. Selain empat (4) karya Balitbang KESDM masuk dalam 150
novasi paling prospektif tahun 2013 di Indonesia yaitu Rekayasa Instrumentasi Geofisika High Resolution Mini Seismic Data
Acquisition System (HR MS-DAS), Formulasi Gemuk Lumas Peralatan dan Mesin
Pertanian (ALSINTAN), Gasifier Batubara dan Biomas untuk Industri Kecil-Menengah
dan Co-Firing Batubara-Biomassa menggunakan Pembakar Siklon Sederhana untuk
Industri Kecil dan Menengah. (fi)
No comments:
Post a Comment