Wednesday, 23 July 2014

Peresmian Pembangkit Listrik Berbahan Bakar Tongkang Jagung Pertama Di Indonesia



JAKARTA - Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan meresmikan PLT Biomassa yang memanfaatkan Tongkang Jagung sebagai sumber energi utama. Pembangkit yang diberi nama PLTB Pulubala berlokasi di kecamatan Pulubala, kabupaten Gorontalo, propinsi Gorontalo dan memiliki kapasitas 500 kilo Watt (kW). Turut hadir dalam peresmian, Direktur (Operasi Indonesia Timur) PLN, Vickner Sinaga dan Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim serta GM PLN SUluttenggo, Santoso Januwarsono. Senin (21/07/2014).

Meski kapasitasnya belum terlalu besar, merupakan awal dari hadirnya pembangkit-pembangkit biomassa di Indonesia. "PLTB Pulubala ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan tingkat kebutuhan listrik masyarakat kita. Tapi tidak masalah, karena nantinya akan dibangun lebih banyak lagi pembangkit listrik biomassa yang kapasitasnya bervariasi, mulai dari 500 kW bahkan hingga di atas 1 MW. Tidak itu saja, bahan bakarnya pun bisa dari apa saja, tidak terbatas tongkang jagung, tapi dari cangkang sawit, pelepah kayu dan sebagainya" ujar Menteri BUMN, Dahlan Iskan.

Menteri BUMN memberikan apresiasi kepada PT PLN khususnya kepada 7 anggota Tim dari PLN Area Gorontalo yang berhasil membangun PLTB yang memanfaatkan tongkol jagung ini. "Saya bangga, ternyata putra-putra terbaik di PLN sudah mampu membuat mesin pembangkit listrik tenaga biomassa" lanjut Dahlan Iskan.

“Ide awal untuk pembangunan PLTB di Gorontalo ini adalah atas challenge yang diberikan oleh Direktur (Operasi Indonesia Timur) PLN, Vickner Sinaga sekitar 2 tahun lalu kepada PLN Gorontalo untuk memikirkan bagaimana caranya untuk bisa menghasilkan listrik dengan melihat potensi lokal yang banyak tersedia di Gorontalo”, ujar GM PLN Suluttenggo, Santoso Januwarsono.

PLTB Pulubala ini lanjut Santoso, menjadi salah satu upaya nyata PLN untuk menggunakan kearifan lokal berupa pemanfaatan potensi tongkol jagung yang banyak tersedia di propinsi Gorontalo menjadi salah satu sumber energi listrik, dimana propinsi Gorontalo selama ini dikenal sebagai salah satu daerah penghasil jagung terbesar di Indonesia. Selain itu, kehadiran PLTB ini tentunya adalah bagian dari upaya PLN untuk memanfaatkan potensi energi alternatif selain Bahan Bakar Minyak (BBM).

Saat ini sekitar 7,76% tingkat pertumbuhan ekonomi di Gorontalo, dimana 11,36% pertumbuhan kebutuhan listrik setiap tahunnya. Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik di Gorontalo jika menggunakan BBM adalah Rp. 2.900/kWh sedangkan jika menggunakan PLTB Tongkol Jagung ini, BPP dapat ditekan menjadi Rp. 1.058/kWh.

Beban listrik di Gorontalo saat ini mencapai 78 MW untuk melayani 187 ribu pelanggan, diantaranya 70 ribu pelanggan di seluruh propinsi Gorontalo telah menggunakan layanan listrik prabayar. Saat ini listrik di Gorontalo telah terhubung dalam sistem interkoneksi 150 kV Sulutgo (Sulawesi Utara - Gorontalo). (ESDM)

No comments:

Post a Comment