Presiden SBY memimpin rapat terbatas membahas pertanahan dan WTO, di
Kantor Presiden, Kamis (24/4) pagi. (foto: abror/presidenri.go.id)
|
JAKARTA - Aturan pertanahan perlu dijalankan dengan efektif dan
memberikan kepastian guna menggerakkan perekonomian nasional, terutama
pembangunan infrastruktur. Masyarakat lokal juga mendapatkan kebaikan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini saat
mengantarkan rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Kamis (24/4) pukul
11.00 WIB. Ratas membahas dua agenda. Pertama tentang aturan penggunaan lahan
dan pertanahan nasional, dan kedua tentang peran Indonesia dalam Organisasi
Perdagangan Dunia atau World Trade Organisation (WTO).
"Aturan-aturannya harus tepat dan dialiri undang-undang.
Orientasinya untuk kepentingan bersama, terutama ekonomi dan infrastruktur,
tanpa mengabaikan hak rakyat. Sehingga ada kepastian dalam penggunaan
tanah," kata Presiden SBY.
Mengenai WTO, Presiden SBY menjelaskan bahwa seringkali terjadi
benturan karena menyangkut kepentingan banyak negara. Perdagangan internasional
itu bersifat dinamis. Indonesia sebagai negara peringkat 16 dari 20 negara
ekonomi besar, tentu punya peran penting untuk menata rezim perdagangan internasional.
"Dalam konteks itu, Menteri Perrdagangan akan menyampaikan isu
terkini yang harus disikapi dengan tepat dan benar terkait kepentingan nasional
kita," ujar SBY.
Hadir dalam ratas kali ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto,
Menko Kesra Agung Laksono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi
Silalahi, Menkeu Chatib Basri, Mendag M. Lutfi, Menhut Zulkifli Hassan, Menteri
ESDM Jero Wacik, Kapolri Jenderal Sutarman, dan Kepala Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Hendarman Supandji.
twitter: @websitepresiden
Sumber: presidenri.go.id
No comments:
Post a Comment