Achmad Yurianto - Foto Ist |
JAKARTA - Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas Percepatan
Penanganan COVID-19 dapat diketahui pada Sabtu (16/5) DKI Jakarta menjadi
provinsi dengan kasus positif COVID-19 terbanyak di Indoneia yaitu mencapai angka
5.881 disusul Jawa Timur sebanyak 2.105, Jawa Barat 1.618, Jawa Tengah 1.140
dan Sulawesi Selatan berada di urutan ke lima dengan jumlah 917 kasus.
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam
keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19,
Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (16/5) menyebutkan
kasus positif COVID-19 sudah bertambah 529 orang sehingga totalnya menjadi
17.025. Sedangkan pasien sembuh menjadi 3.911 setelah ada penambahan 108 orang
dan kasus meninggal menjadi 1.089 dengan penambahan 13 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan
hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan
klinis.
Dalam hal ini, ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas
hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang memperburuk kondisi
pasien hingga meninggal dunia.
Kemudian untuk sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI
Jakarta tertinggi yakni 1.295, kemudian Sulawesi Selatan 312, Jawa Timur
sebanyak 302, Jawa Barat 262, Jawa Tengah 247, Bali 243 dan wilayah lain di
Indonesia sehingga total mencapai 3.911 orang.
Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif COVID-19 lainnya di
Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 18 kasus, Bali 346 kasus, Banten 626 kasus,
Bangka Belitung 29 kasus, Bengkulu 56 kasus, Yogyakarta 194 kasus.
Selanjutnya di Jambi 79 kasus, Kalimantan Barat 131 kasus, Kalimantan
Timur 253 kasus, Kalimantan Tengah 227 kasus, Kalimantan Selatan 370 kasus, dan
Kalimantan Utara 153 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 116 kasus, Nusa Tenggara Barat 365 kasus,
Sumatera Selatan 458 kasus, Sumatera Barat 396 kasus, Sulawesi Utara 114 kasus,
Sumatera Utara 202 kasus, dan Sulawesi Tenggara 189 kasus.
Adapun di Sulawesi Tengah 113 kasus, Lampung 66 kasus, Riau 95 kasus,
Maluku Utara 88 kasus, Maluku 62 kasus, Papua Barat 102 kasus, Papua 350 kasus,
Sulawesi Barat 75 kasus, Nusa Tenggara Timur 47 kasus, Gorontalo 23 kasus dan
dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.
Akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak
182.818 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase
Chain Reaction (PCR) di 61 laboratorium dan Test Cepat Melokuler (TCM) di 9
laboratorium. Sebanyak 135.726 orang yang diperiksa didapatkan data 17.025
positif dan 118.701 negatif.
Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 269.449
orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 35.069 orang. Data tersebut
diambil dari 34 provinsi dan 386 kabupaten/kota di Tanah Air.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan
hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan
klinis.
Dalam hal ini, ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas
hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang memperburuk kondisi
pasien hingga meninggal dunia.
Sumber: Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional
No comments:
Post a Comment