Siklon Tropis Tembin di Filipina Selatan. Foto: Google Earth/THNews |
JAKARTA, Berdasarkan hasil pengamatan Telukharunews melalui fasilitas
Google Earth dapat diketahui pada Jum’at, 22 Desember 2017 pukul 16:45 WIB posisi
Badai Tropis (Tropical Storm) Tembin berada di atas kawasan Teluk Iligan atau
dekat Laut Sulu, Filipina Selatan tepatnya di dekat koordinat 7°54'32.79"Lintang Utara dan 123°48'16.53"Bujur
Timur berjarak sekitar 110,12 km (236.05 derajat) Barat Daya Kota Cagayan de
Oro, Filipina Selatan atau 220,10 km
(60.25 derajat) sebelah utara-Timur Laut Kota Zamboaga dan sekitar 667,18 km
(69.54 derajat) Timur Laut Kota
Sandakan, Serawak, Malaysia.
Sedangkan menurut data yang dikutip dari situs resmi Badan Meteorologi
Jepang (JMA) menginformasikan pada Jum’at, 22 Desember 2017 pukul 06:50 UTC
(13:50 WIB) berdasarkan analisis pukul 06:00 UTC posisi pusat Badai Tropis
Tambin (TS 1727) berada di koordinat 7°55' (7.9°) Lintang Utara dan 123°50'
(123.8°) Bujur Timur.
Badai itu dikabarkan bergerak maju ke arah Barat dengan kecepatan 25 km
per jam (13 knots) dan tekanan di pusat 996 hPa (hectopascals). Kecepatan
maksimum angin berkelajuutan 20 meter per detik (40 knots). Kecepatan hembusan
angin maksimum 30 meter per detik (60 knots), dan area angin ≥ 30 knots ALL 220 km (120 mil laut).
Sementara menurut buletin informasi siklon tropis BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)
Pusat Peringatan Siklon Tropis (Tropical Cyclone Warning Centre), Jakarta yang
dipublikasikan pada Jum’at, 22 Desember 2017 pukul 12:15 WIB menyatakan kondisi
Siklon Tropis Tembin pada pukul 07:00 WIB posisinya berada di koordinat 7,7°Lintang Utara dan 125,6°Bujur Timur
(sekitar 485 km sebelah utara Tahuna) bergerak ke arah Barat dengan kecepatan
10 knots (19 km per jam) menjauhi wilayah Indonesia, dan kecepatan angin
maksimum 50 knots (95 km per jam).
BMKG-TCWC juga menginformasikan Siklon Tropis TEMBIN memberikan dampak
terhadap cuaca di Indonesia berupa:
Hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat berpeluang terjadi di
wilayah Kalimantan bagian Utara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua Barat
bagian Utara.
Gelombang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,50 meter berpeluang terjadi
di Perairan selatan Sulawesi Utara, Perairan Bitung, Manado, Perairan utara
Sulawesi, Laut Sulawesi, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga
Papua.
Gelombang dengan ketinggian 2,50 hingga 4 meter berpeluang terjadi di
Perairan utara Kepulauan Sangihe, Perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian
Utara, Perairan utara Pulau Halmahera.
Gelombang dengan ketinggian 4 hingga 6 meter berpeluang terjadi di
Samudera Pasifik Utara Halmahera.
Editor: Freddy Ilhamsyah PA
No comments:
Post a Comment