Wednesday, 4 January 2017

ICP Desember 2016 Naik US$ 7,83 Jadi US$ 51,09 per Barel



Lokasi pemboran sumur migas.   Foto: Tyo Nugroho/doc.
JAKARTA, Telukharunews - Harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada bulan Desember 2016 berdasarkan perhitungan Formula ICP mencapai US$ 51,09 per barel, naik US$ 7,83 per barel dari bulan November 2016 sebesar US$ 43,25 per barel.

Sementara ICP SLC Desember 2016 mencapai US$ 52,62 per barel, naik US$ 8,09 per barel dari bulan sebelumnya  yang mencapai  US$ 44,53 per barel.

Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Desember 2016 dibandingkan November, mengalami peningkatan yaitu:

  • Brent (ICE) naik sebesar US$ 7,84 per barel dari US$ 47, 08 per barel menjadi US$ 54,92 per barel.
  • WTI (Nymex) naik sebesar US$  6,40 per barel dari US$ 45,76 per barel menjadi US$  52,17 per barel.
  • Basket OPEC naik sebesar US$  8,07 per barel dari US$ 43,22 per barel menjadi US$ 51,28 per barel.

Harga minyak mentah utama di pasar internasional mengalami peningkatan,  disebabkan oleh beberapa faktor yaitu dampak kesepakatan negara-negara OPEC pada tanggal 30 November 2016 untuk mengurangi tingkat produksi sebesar 1,2 juta barel per hari dimulai pada bulan Januari 2017. Selain itu, negara-negara Non OPEC seperti Rusia, Meksiko dan Oman pun sepakat untuk mengurangi produksi sebesar 558 ribu barel per hari di bulan Januari 2017.

Selain itu, berdasarkan publikasi OPEC (Organization of The Petroleum Exporting Countries) di  bulan Desember 2016:

  • Proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2017 naik sebesar  0,01 juta barel per hari menjadi 94,41 juta barel per hari, dari proyeksi bulan sebelumnya yaitu sebesar 94,40 juta barel per hari.
  • Proyeksi permintaan minyak mentah global tahun2017 naik sebesar 0.01 juta barel per hari menjadi 95,56 juta barel per hari, dari proyeksi bulan sebelumnya yaitu sebesar 95,55 juta barel per hari.

Faktor lainnya adalah berdasarkan publikasi IEA (International Energy Agency) di bulan Desember 2016:

  • Proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2017 naik sebesar 0,01 juta barel per hari menjadi 97,60 juta barel per hari, dari proyeksi bulan sebelumnya yaitu sebesar 97,50 juta barel per hari.
  • Proyeksi pasokan minyak mentah Non OPEC tahun 2017 turun sebesar 0,20 juta barel per hari menjadi 57,00 juta barel per hari, dari proyeksi bulan sebelumnya yaitu sebesar 57,20 juta barel per hari.

Terakhir, berdasarkan laporan EIA (Energy Information Administration)-USA, tingkat stok minyak mentah komersial dan distillate AS selama bulan Desember 2016 mengalami penurunan dibandingkan dengan stok di bulan November 2016:

  •  Stok minyak mentah komersial turun 2.0 juta barel menjadi sebesar 486,1 juta barel.
  •  Stok distillate turun 2,6 juta barel menjadi sebesar 151,6 juta barel.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi antara lain oleh:

  • Plant petrokimia terbaru di India, ONGC Petro additions Ltd (OPaL), dalam tahap final proses commissioning pada bulan Desember 2016 dan siap beroperasi di akhir bulan Desember 2016.
  • Kondisi geopolitik yang tidak stabil di Timur Tengah ditambah dengan insiden penembakan Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov, yang ditembak mati di Ankara, Turki.
  • Crude oil throughput kilang-kilang minyak di Taiwan pada bulan Desember 2016 sebesar 890 ribu barel per hari, meningkat 9% dibandingkan bulan November 2016 yaitu 815 ribu barel per hari. 

Editor: Freddy Ilhamsyah PA
Sumber: Ditjen Migas

No comments:

Post a Comment