Gempabumi M5,6 - 17km utara Tambulatana (versi USGS). Foto: Google Earth/THnews |
JAKARTA, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Drs. Mochammad
Riyadi, Msi. dalam Press Release No.: UM.505/IST 07-16/KPG/I/2017, Sabtu, 07
Januari 2017 menyampaikan tanggapan mengenai peristiwa gempabumi tektonik yang
terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, maka BMKG menyampaikan pernyataan sebagai
berikut :
Telah terjadi gempabumi tektonik Mw 5,2 pada Sabtu, 7 Januari 2017
pukul 16:11:59 WIB
(sebelumnya sempat dikabarkan M5,7).
Lokasi gempa berada di koordinat 9.54°Lintang Selatan dan 120.12°Bujur Timur
pada kedalaman 82 km. Gempabumi berpusat di darat 48 Km Baratlaut Sumba Timur-Nusa
Tenggara Timur.
Karena gempabumi relatif kecil sehingga tidak cukup kuat untuk
membangkitkan perubahan di dasar laut
yang dapat memicu terjadinya tsunami.
Dari hasil monitoring BMKG selama satu jam, belum ada gempabumi susulan
yang tercatat.
BMKG terus memonitor perkembangan gempabumi susulan dan hasilnya akan
diinformasikan
kepada masyarakat melalui media.
Dampak gempabumi
Berdasarkan hasil analisis tingkat guncangan (shakemap), intensitas
gempabumi di Waingapu adalah II SIG BMKG (IV MMI), Bima II SIG BMKG (II-III
MMI), Sumbawa I SIG BMKG(II MMI).
Hal ini sesuai dengan laporan masyarakat yang diterima BMKG bahwa
gempabumi dirasakan cukup
keras di daerah sekitar Waingapu.
Sementara belum ada laporan informasi kerusakan. Namun demikian BMKG
akan terus memonitor perkembangan dan laporan dari lapangan untuk mengetahui
kondisi yang sebenarnya.
Penyebab gempabumi
Berdasarkan parameter gempabumi, kejadian gempabumi ini disebabkan aktivitas
zona subduksi akibat tumbukan atau penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng
Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber memperlihatkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan
oleh aktivitas sesar turun (normal fault).
Himbauan untuk masyarakat
Agar tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD setempat, serta informasi
dari BMKG.
Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai
gempabumi dan tsunami.
Agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang pada umumnya
kekuatannya semakin mengecil.
Editor: Freddy Ilhamsyah PA
No comments:
Post a Comment