Kepala Badan Geologi, R. Sukhyar |
NUSA DUA - Kemajuan suatu bangsa bukan sesuatu yang terjadi secara
tiba-tiba, namun merupakan sebuah perjalanan panjang dengan pola perencanaan
yang baik. Seluruh negara maju pada awalnya merupakan negara berkembang yang
hanya bermodalkan sumber daya alam, seiring dengan berjalannya waktu mereka
melakukan pengolahan dan menghasilkan produk jadi. Menjadi negara maju
memerlukan tekad yang kuat dan perencanaan yang matang. Mengandalkan sumberdaya
alam sebagai modal pada akhirnya akan membawa kebangkrutan sebuah bangsa.
Pada awal abad ke 19, beberapa negara melakukan kegiatan eksploitasi
pertambangan, bersamaan benefit hasil dari pertambangan dipergunakan untuk
memajukan pendidikan, riset dibidang geologi, mineral dan metalurgi, pada
akhirnya negara-negara tersebut tampil menjadi negara-negara maju yang setelah
habisnya resources mereka berganti
dengan produk hasil industri. “ Tidak ada negara yang bisa hidup dari resources industri , No way itu, mesti ada value added,” ujar Kepala Badan Geologi,
R. Sukhyar usai rapat 13th ASEAN Senior Official Meeting on Mineral (ASOMM).
Selasa, (26/11/2013).
“Tahapannya adalah, resources,
manufacture baru service. Swedia dan Finlandia itu jawaranya cooper dan nickel
kemudian dia lompat cluster, sekarang mereka jawaranya telekomunikasi,”
lanjut Sukhyar.
Dijelaskan Sukhyar, beberapa negara telah melaksanakan kebijakan
pelarangan ekspor bahan mentah (raw
material) seperti, Myanmar dan Laos dan menurut Sukhyar pelarangan seperti
ini merupakan gejala global semua negara termasuk negara-negara Afrika. “Kan
poinnya negara-negara yang kaya resources, pasti terbelakang. Lalu muncullah
sebutan resources curse. Jadi
bagaimana semuanya fair business.
Yang dibutuhkan negara maju kan bukan hanya raw
material tapi juga intermediate.
Artinya untuk proses raw material ke intermediate ambil aja investasi dari
negara maju. Jangan hanya negara maju ingin raw
material, jangan gitu dong, karena negara-negara seperti kita kan butuh
lapangan kerja mbok yang kita punya dijadiin intermediate, kemudian diambil,” ujar Sukhyar.
Sumber: website Kementerian Esdm.
No comments:
Post a Comment