Ekor STS TRAMI sudah merambah Taiwan. Foto: THNews.com |
TAIPEI, Taiwan- Pusat Biro Cuaca Taiwan kemarin (19/8) mengatakan bahwa
bagian utara negara itu akan mulai terlihat efek dari Badai Tropis Trami saat
melintas di dekat Taiwan.
Pada pukul 5 sore kemarin, pusat badai berada di 800 km sebelah tenggara
dari Oluanpi (鹅
銮 鼻)
bergerak arah Baratlaut dan mulai berakselerasi dari 12kph hingga 17kph.
Kecepatan angin maksimum mencapai 30m per detik, dengan puncak jari-jari badai 100km.
Biro tersebut memperkirakan bahwa peringatan laut untuk Trami bisa
dikeluarkan pagi ini dan peringatan darat dapat dikeluarkan sore ini atau malam
ini jika arah badai tetap tidak berubah.
“Kemarin badai mulai berbalik arah dan akan bergerak menuju utara
Taiwan pagi ini. Badai akan bergerak lebih cepat setelah selesai berbalik arah
karena aliran udara membimbing di depannya,” kata biro.
Meskipun daya badai diperkirakan akan terus meningkat, perkiraan biro
bahwa pertumbuhan enerji akan sangat terbatas karena suhu laut dekat badai
tidak terlalu tinggi. Kecepatan embusan angin diukur dekat pusat badai
berpotensi meningkat menjadi antara 108kph dan 118kph, yaitu antara akhir standar
tinggi kecepatan embusan untuk badai tropis dan rendah dari standar kecepatan
embusan untuk topan.
Berdasarkan perkiraan biro, badai akan melewati daerah dekat pantai
utara, dan kemungkinan untuk melakukan pendaratan di pantai timur laut Taiwan.
Daniel Wu (吴德荣), mantan Direktur Pusat Biro Perkiraan Cuaca,
mengatakan bahwa Taiwan Utara diperkirakan bisa terkena angin kencang dan hujan
lebat jika pusat badai melewati Keelung dan Penchia Islet (彭佳 屿).
Jika itu terjadi, kata dia, badai bisa membawa angin Baratlaut ke
wilayah utara dan barat Taiwan, dan menyebabkan banjir bandang di kedua daerah
itu.
Dia mengatakan bahwa circumfluence
badai akan mempengaruhi cuaca di Taiwan hari ini. Mulai besok, curah hujan akan
terjadi secara nasional karena badai bergerak lebih dekat.
Meskipun hujan di Taiwan utara mungkin memudahkan setelah Trami bergerak
menjauh pada hari Kamis, ia mengatakan bahwa monsun Baratdaya mungkin akan
terus membawa curah hujan di bagian tengah dan selatan negara itu. Curah hujan
yang dibawa oleh monsun Baratdaya mungkin tidak berkurang hingga Jumat, ia
menambahkan.
Biro itu mengatakan bahwa orang-orang yang tinggal di daerah dataran
rendah harus siap untuk menghadapi terjadinya banjir dan gangguan air laut (rob,
red.).
Biro juga kemarin mengaktifkan Pengamatan Dropwindsonde untuk Pengawasan Topan dekat proyek Daerah Taiwan
untuk mengamati gerakan yang Trami
.
Biro itu mengatakan bahwa pesawat pemantau Hercules C130 lepas landas
dari Bandara Internasional Taichung di pada pukul 05:00 kemarin. Pesawat
terbang di ketinggian sekitar 13 km dan mengumpulkan informasi tentang badai
melalui penggunaan dropwindsondes,
sensor udara.
Menurut biro, informasi akan ditransmisikan dari dropwindsondes ke pesawat, dan seterusnya dikirim kembali ke Taiwan melalui
telepon satelit. Proyek ini sudah diluncurkan sejak tahun 2003.
Sementara itu, Presiden Taiwan, Ma Ying-jeou (马英九), yang saat ini di Karibia, akan
mempersingkat transit di Los Angeles dan kembali ke Taiwan pagi besok karena
mengkhawatirkan kemungkinan kerusakan di dalam negeri. Ungkap juru bicara
Kantor Kepresidenan Lee Chia- fei (李佳 霏).(fi)
Sumber: Taipei Times,
No comments:
Post a Comment