Naufal Raziq saat menjadi pembicara di acara Pertamina Science Fun Fair
(29/10). Foto: Pertamina EP
|
JAKARTA – Mitra binaan Rantau Field, Naufal Raziq (15th) seorang siswa
SMP dari Aceh Tamiang yang menemukan energi listrik dari pohon kedondong,
meramaikan atrium Mall Kota Kasablanka Jakarta, Sabtu (29/10).
Naufal menceritakan awal mula penemuan ini adalah tugas pada mata
pelajaran IPA saat Ia masih duduk di bangku kelas 2. Dalam tugas tersebut para
siswa dituntut untuk bisa melakukan percobaan ilmiah dengan memanfaatkan
berbagai sumber yang ada disekitar lingkungan. Listrik pun menjadi pilihan
Naufal yang teringat pelajaran saat SD yang menyebutkan asam dalam buah
mengandung tegangan listrik.
“Jadi awalnya percobaan dilakukan di buah dulu” kata Naufal saat
ditemui di sela-sela Pertamina Science Fun Fair (29/10).
Pecobaan dengan buah sebenarnya membawa hasil yang tidak jelek, listrik
memang bisa dihasilkan namun tegangannya naik turun alias tidak stabil dan terlalu
kecil. Naufal pun memutar otak serta berdiskusi dengan sang Ayah Supriaman.
Logika Naufal akhirnya mulai bergerak cepat, ia menyadari bahwa kandungan asam
dalam buah pasti ada sumbernya yakni pohon. “Pikir saya kalau di buah ada pasti
bisa juga dicoba di pohon,” kata dia polos.
Setelah melalui beberapa langkah seleksi dan evaluasi, pilihan Naufal
jatuh ke pohon kedondong pagar. Si Kedondong dipilih juga bukan tanpa alasan.
Selain karena banyak hidup di lingkungan Naufal, kandungan asam yang stabil dari
getah pohon adalah syarat utama untuk bisa diterapkan dalam percobaan.
Sementara nama pagar sendiri diberikan karena predikat si pohon yang sering
dijadikan sebagai pagar oleh warga.
Pohon listrik Naufal termonitor oleh tim CSR Pertamina EP Rantau yang memang
gencar mencari berbagai inovasi yang bisa berguna dan memberikan manfaat
langsung kepada masyarakat.
Dedi Zikrian, CSR Staff PT Pertamina EP Rantau Field, mengatakan
penemuan pohon listrik Naufal dianggap sangat sejalan dengan visi kemandirian
energi yang diusung Pertamina. “Temuan seperti ini memang yang kami cari,” kata
Dedi sumringah saat ditemui beberapa waktu lalu.
Gayung pun bersambut. Tawaran bantuan untuk mengembangkan pohon listrik
dari Pertamina EP direspon positif. Setelah bersama dikembangkan dengan tim
ahli dari Pertamina EP Rantau, pohon listrik Naufal mengalami beberapa evolusi.
Sampai sekarang pohon listrik ini sudah memasuki generasi ke 4 untuk
elektrodanya. Dulu sekali pohon listrik hanya bermodalkan lempengan besi, lalu
tembaga dan besi bentuk silinder bulat dan tabung. Sekarang sistemnya juga di
bor tidak hanya menyedot getah asam dikulit pohon, jadi setelah dibuat silinder
baru nanti elektroda dimasukan ke dalam pohon karena energi diperoleh dari
getah asam pohonnya.
Pertamina EP yang merupakan anak usaha Pertamina di bidang ekplorasi
produksi ini juga memboyong temuan Naufal ke peneliti di Universitas
Diponegoro. Hasilnya ditemukan beberapa cara untuk mensiasati penurunan
tegangan setelah pohon lama dipakai yakni dengan menggunakan tembaga dengan
seng. “Jadi silinder tembaga di dalamnya lipatan seng dan itu jadi lebih
stabil,” Dedi.
Evolusi yang dicapai kini sudah bisa dilihat hasilnya dan dirasakan
manfaatnya secara luas. Cita-cita Naufal yang ingin memberikan sumbangsih melalui
temuannya kini benar-benar terjadi. Sekitar 40 rumah di dusun Tampur Paloh,
Kecamatan Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur kini sudah bisa menikmati cahaya
lampu penerangan pada malam hari.
Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina,
menyatakan kisah Naufal dan pohon listrik temuannya adalah salah satu kisah
sukses sinergi Pertamina dengan masyarakat yang harus diikuti di berbagai
wilayah Pertamina lain di penjuru tanah air. Hal tersebut adalah sebagai wujud
kesadaran perusahaan untuk bisa memberikan sumbangsih secara nyata kepada
kehidupan masyarakat khususnya di sekitar wilayah operasi.
“Naufal ini discovery untuk bangsa, Syukur ada di wilayah kerja
Pertamina lain sehingga kita dari awal bisa inventarisir untuk cek mana
penemuan yang bisa dikembangkan lebih luas. Semua kesempatan terbuka kita
sediakan wadahnya,” tandas Wianda.
Sumber: Website Pertamina EP
No comments:
Post a Comment